TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Tunisa Abdel-Raouf El-Sherif mengundurkan diri, Sabtu, 9 Maret 2019 waktu setempat. Keputusan ini diambil setelah 11 bayi meninggal secara misterius dalam tempo 24 jam di sebuah rumah sakit di jantung kota Tunis.
Dikutip dari reuters.com, Minggu, 10 Maret 2019, Kementerian Kesehatan Tunisia dan tim jaksa penuntut telah meluncurkan investigasi terkait kasus kematian misterius ini. Dugaan sementara ke-11 bayi itu meninggal karena sebuah infeksi darah.
Sherif melepaskan jabatan setelah muncul desakan agar dia mengundurkan diri. Ke-11 bayi yang meninggal mendadak terjadi pada Kamis dan Jumat, 8 Maret 2019 di klinik kesehatan Rapta.
Baca: Bayi Shamima Begum Meninggal, Inggris Dikecam
Sebanyak 11 bayi di Tunisia meninggal mendadak. Sumber: alaraby.co.uk
Baca: 3 Kriteria MPASI Bisa Diberikan Sebelum Bayi 6 Bulan
Kementerian Kesehatan Tunisia telah melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengecekan kebersihan hingga menyelidiki manajemen klinik Rapta. Sebuah pernyataan dari Kementerian Kesehatan mengindikasikan bayi-bayi itu meninggal karena faktor kebersihan.
Dikutip dari alaraby.co.uk, tim penyidik berkesimpulan sebuah infeksi telah terjadi yang ditimbulkan oleh produk makanan yang masuk ke pembuluh darah. Hal ini diperkuat oleh Ikatan Dokter Anak Tunisia.
"Kematian ini adalah peringatan bagi para profesional di dunia kesehatan," tulis Ikatan Dokter Anak Tunisia.
Sedangkan Kementerian Kesehatan Tunisia dalam keterangannya mengatakan langkah-langkah pencegahan dan perawatan sudah diambil untuk menghindari lebih banyak korban jiwa. Kementerian juga telah memastikan kondisi kesehatan bayi-bayi dalam ruang bersalin.