TEMPO.CO, Jakarta - Mantan presiden AS Jimmy Carter bersedia berkunjung ke Korea Utara untuk bertemu langsung dengan Kim Jong Un mewakili Donald Trump.
Kesediaan Carter disampaikan anggota DPR dari Demokrat, Ro Khanna, pada Kamis kemarin. Keduanya bertemu membahas undang-undang Demokrat California untuk mengakhiri Perang Korea.
"Saya pikir Presiden Carter bisa menolong (Presiden Trump) untuk kebaikan negara," kata Khanna, dikutip dari CNN, 8 Maret 2019.
Baca: Tiba Di Korea Utara, Kim Jong Un Disambut Antusias Warga
Tawaran Carter muncul sepekan setelah pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un di Vietnam tidak menghasilkan kesepakatan apapun.
Jimmy Carter, yang kini berusia 94 tahun, sudah tiga kali mengunjungi Korea Utara.
Pada 1994, dia bertemu kakek Kim Jong Un, Kim Il Sung, dan menjadi presiden AS pertama yang berkunjung ke negara itu.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, bertemu untuk kedua kalinya di Metropole Hotel pada Rabu malam, 27 Februari 2019. Reuters
Kunjungan Carter membantu meredam krisis nuklir Korut pertama dan menghasilkan kerangka kesepakatan Korea Utara akan melakukan denuklirisasi dengan imbalan bantuan.
Khanna mengatakan Carter bisa menggunakan pengalaman dan figur historisnya untuk negosiasi saat ini.
Baca: Ketika Donald Trump dan Kim Jong Un Batal Makan Siang di Vietnam
"Saya pikir itu akan sangat mendalam karena dia bisa berbicara dengan Kim Jong Un tentang kakeknya dan kerangka yang dia bangun," kata Khanna.
Terlepas dari apakah Donald Trump menerima tawaran Jimmy Carter, mantan presiden telah setuju untuk bekerja bersama Khanna dan mengembangkan kerangka kerja perdamaian antara Amerika Serikat dan Korea Utara, kata anggota kongres itu.