TEMPO.CO, Jakarta - Citra satelit menunjukkan madrasah yang dikelola Jaish-e-Muhammad, kelompok bersenjata yang bertujuan membebaskan Kashmir dari India, berdiri tegak tanpa mengalami kerusakan setelah pesawat tempur India menjatuhkan bom akhir Februari lalu.
Baca: India dan Pakistan Bombardir Kashmir, Korban Sipil Berjatuhan
Foto-foto hasil pencitraan satelit yang dijalankan perusahaan swasta, Planet Labs Inc yang berkantor di San Fransisko menunjukkan, sedikitnya ada enam gedung madrasah di area yang menjadi target pengeboman pesawat tempur India pada 4 Maret 2019, atau enam hari setelah serbuan angkatan udara India.
Temuan citra satelit ini telah memunculkan keraguan pada klaim pemerintah India bahwa serbuan pada 26 Februari 2019 telah menghancurkan seluruh target di area sekolah di wilayah Balakot, Pakistan.
Baca: Kenapa India dan Pakistan Memperebutkan Kashmir?
Sumber di pemerintahan, seperti dikutip dari Al Jazeera, 6 Maret 2019, mengatakan 12 jet tempur Mirage 2000 membawa 1000 kilogram bom untuk menyerang area madrasah itu.
Pemerintah India setelah menggempur wilayah perbatasan Pakistan mengklaim, ratusan teror is terbunuh dalam kamp pelatihan militer di area madrasah itu.
Baca: Ingin Redakan Ketegangan, Pakistan Bebaskan Pilot India
Perdana Menteri India Narendra Modi menuding partai oposisi Kongres dan partai oposisi lainnya membantu musuh India dengan menuntut bukti dari serangan ke wilayah Pakistan.