TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersama putrinya Ivanka Trump melakukan pertemuan dengan CEO Apple, Tim Cook, Rabu malam, 6 Maret 2019. Dalam pertemuan itu, Trump menjelaskan kebijakannya soal imigran.
"Kami ingin punya perbatasan yang ketat, tetapi saat yang sama kami ingin lebih banyak orang datang. Banyak orang yang tidak memahami hal itu. Mereka fikir kita menutup pintu, padahal tidak seperti itu. Kami ingin orang berdatangan, tetapi lewat sebuah proses," kata Trump, seperti dikutip dari dailymail.co.uk, Kamis, 7 Maret 2019.
Trump memperingatkan pengetatan perbatasan ditujukan untuk mengatasi 'serbuan' perdagangan manusia dan peredaran narkoba di sekitar perbatasan Amerika Serikat - Mexico.
Baca: Penjualan iPhone Melemah, Bos Apple Janjikan Kejutan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersama putrinya Ivanka Trump melakukan pertemuan dengan CEO Apple, Tim Cook, Rabu malam, 6 Maret 2019. Sumber: dailymail.co.uk
Baca: Bos Apple Janji ke Presiden Trump Bakal Bangun Tiga Pabrik Besar
Terkait imigran, Cook mengatakan Apple merekrut imigran untuk bekerja di perusahaan itu, dimana para pekerja menggunakan jenis visa H-1B. Cook pun meminta kepada Trump agar mengakhiri program pemisahan imigran dari anak-anak mereka.
"Saya secara pribadi sangat yakin menjadi warga negara yang baik adalah dengan berpartisipasi dan mencoba mengadvokasi sudut pandang Anda, bukannya hanya duduk di pinggir lapangan dan berteriak atau mengeluh," kata Cook.
Dalam pertemuannya dengan Trump, Cook pun mengungkap hampir separuh dari karyawan Apple tak punya gelar sarjana. Kendati begitu, Apple berkeyakinan setiap anak harus melanjutkan pendidikan setelah lulus SMA. Penting pula bagi pemerintah menyusun kurikulum sekolah sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.
"Untuk diketahui, perusahaan kami didirikan oleh orang yang dropout dari sekolah, jadi kami hampir tak pernah berfikir gelar sarjana sebagai sebuah perkara besar. Yang kami lakukan adalah berusaha memperluas pandangan kami," kata Cook.
Cook telah mengunjungi Gedung Putih pada beberapa kesempatan, termasuk menghadiri makan malam kenegaraan untuk menghormati Presiden Prancis Emmanuel Macron Prancis saat berkunjung ke Gedung Putih pada April 2018