TEMPO.CO, Jakarta - Miliarder dan mantan Wali Kota New York, Michael Bloomberg, mengatakan enggan ikut pilpres meskipun dia yakin mampu mengalahkan Donald Trump.
Pada Selasa, Michael Bloomberg menulis di kolom opini Bloomberg, tentang niatnya meluncurkan rencana penanggulangan perubahan iklim baru berjudul "Beyond Carbon", di samping upayanya mengentaskan kekerasan bersenjata.
Baca: Michael Bloomberg Putuskan Soal Pencalonan Pilpres AS Akhir Bulan
"Sangat penting bahwa kami mencalonkan seorang Demokrat yang akan berada di posisi terkuat untuk mengalahkan Donald Trump dan membawa negara kami kembali bersama-sama," kata Bloomberg, dikutip dari NBC News, 6 Maret 2019.
"Kami tidak dapat membiarkan proses pemilihan menyeret partai ke titik ekstrem yang akan mengurangi peluang kami dalam pemilihan umum yang berarti menjadi 'Empat Tahun Lagi'".
Baca: Michael Bloomberg Sebut Kepresidenan Donald Trump Sudah Tamat
"Banyak orang mendesak saya untuk maju. Beberapa orang mengatakan kepada saya bahwa untuk memenangkan nominasi Demokrat, saya perlu mengubah pandangan saya agar sesuai dengan jajak pendapat. Tetapi saya telah mendengar bahwa itu adalah karier politik saya," lanjutnya.
"Dan saya yakin saya bisa mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan umum. Tapi saya akan kesulitan untuk memenangkan pemilihan nominasi Demokrat dengan banyaknya kandidat," tambah Bloomberg, yang berulangkali mengkritik ketidakbecusan Trump sebagai presiden.
Baca: 5 Hal Mengenai Michael Bloomberg, Donatur Kampus Rp 26 Triliun
The New York Times adalah yang pertama kali melaporkan keputusan Bloomberg untuk tidak maju dalam pilpres AS 2020. Meskipun tidak menantang Donald Trump di pilpres, Michael Bloomberg telah mengeluarkan uang jutaan dolar AS untuk membantu Demokrat menguasai kursi DPR.