TEMPO.CO, Jakarta - New Delhi, ibu kota India menjadi kota paling tercemar udaranya tahun 2018 dari 61 kota di dunia berdasarkan hasil pemantauan IQ AirVisual dan Greenpeace.
Konsentrasi partikel 2.5 mikrometer atau kurang, PM,2,5 rata-rata setiap tahun di kota New Delhi sebesar 113.5 pada tahun 2018.
Baca: WHO: Polusi Udara Membunuh 7 Juta Orang per Tahun
Konsentrasi sebesar itu dinilai sangat membahayakan karena partikel-partikel itu akan masuk ke dalam paru-paru.
Badan Kesehatan Dunia, WHO menetapkan pedoman kualitas udara rata-rata per hari adalah 25 mikorgram PM2,5 per meter kubik udara.
Penyebab polusi udara di New Delhi yang dihuni lebih dari 20 juta jiwa adalah asap kendaraan bermotor, emisi industri, debu dari gedung-gedung, asap dari pembakaran sampah dan sisa tanaman di ladang sekitar.
Baca: Pasca Natal, Polusi Udara di Delhi India masih sangat Buruk
Selain New Delhi, ada 15 hingga 20 kota di India masuk dalam daftar kota paling tercemar di dunia menurut laporan IQ Airvisual, lembaga pemantau kualitas udara secara global asal Swiss dan Greenpeace.
"Pertanyaan yang tersisa untuk dijawab adalah apakah ada kemauan politik yang cukup untuk secara agresif memerangi keadaan darurta kesehatan yang dihadapi India hari ini dan menjauh dari bahan bakar dan polusi," kata Pujarini Sen, juru bicara Greenpeace India, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 5 Maret 2019.
Setelah New Delhi, Dhaka ibu kota Bangladesh dan Kabul ibu kota Afganistan berada di urutan kedua dan ketiga kota paling tercemar udaranya pada 2018.