Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Bentuk Koalisi Besar untuk Jatuhkan Pemerintahan Maduro

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Penasehat keamanan nasional Gedung Putih, John Bolton, memegang buku catatan yang berisi tulisan
Penasehat keamanan nasional Gedung Putih, John Bolton, memegang buku catatan yang berisi tulisan "5000 tentara ke Kolombia" pada Selasa, 29 Januari 2019. Sky News
Iklan

TEMPO.COWashington - Penasehat keamanan nasional Gedung Putih, John Bolton, mengatakan pemerintah Amerika Serikat bakal membentuk koalisi luas untuk mengganti Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. Ini untuk membangun sistem demokrasi penuh di negara sosialis itu.

Baca:

 

“Saya ingin melihat koalisi luas yang bisa kami kumpulkan untuk mengganti Maduro, mengganti seluruh rezim korup itu,” kata Bolton dalam wawancara dengan CNN pada Ahad, 3 Maret 2019 waktu setempat, seperti dilansir Russia Today.

Bolton mengatakan ini menjawab pertanyaan jurnalis CNN mengenai apakah sikap AS mendukung diktator lain di seluruh dunia melemahkan argumentasi Bolton untuk mengganti pemerintahan Presiden Maduro. Ini seperti pemerintahan diktator Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. 

Pemerintah AS mendukung Presiden interim Juan Guaido, yang mendeklarasikan diri menggantikan Maduro, pada akhir Januari 2019.

Baca:

 

Maduro baru saja memenangkan pemilu Presiden untuk kedua kalinya dan dilantik pada awal Januari 2019 untuk enam tahun ke depan. Oposisi menyebut pemilu itu penuh kecurangan sehingga menolak mengakui legitimasi Maduro.

Selain AS, Uni Eropa dan sejumlah negara Amerika Latin seperti Argentina, Brasil dan Kolombia juga mendukung Guaido. Saat ini, Maduro masih mendapat dukungan dari sejumlah negara seperti Cina, Rusia, Turki, Kuba, dan Meksiko.

Menurut Bolton, seperti dilansir Vanity Fair, sikap AS menolak Maduro, yang disebut diktator, tidak bisa dibandingkan dengan dukungan AS ke rezim Arab Saudi, yang kerap melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia.

Baca:

 
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ini (Venezuela) adalah negara di wilayah benua Amerika. Telah menjadi tujuan dari Presiden Amerika hingga ke era Ronald Reagan untuk membangun sistem demokrasi penuh di sana,” kata Bolton sambil menyebut Venezuela merupakan bagian dari Troika of Tyranny termasuk Kuba dan Nikaragua.

Menurut Bolton dalam wawancara itu, Kuba telah mengirim sekitar 2.500 pasukan untuk menjaga pemerintahan Maduro. “Ini hal yang tidak bisa kami terima dan itu sebabnya kami melakukan kebijakan ini,” kata dia.

Sputnik News melansir Bolton juga meminta rezim Maduro untuk tidak menghalangi upaya Maduro kembali ke Venezuela setelah sempat keluar ke Kolombia dan melakukan rapat dengan Wakil Presiden AS, Mike Pence.

Baca:

 

Guaido menyerukan unjuk rasa besar-besaran baru untuk menjatuhkan Maduro sekembalinya dia ke Venezuela nanti. Dia melanggar larangan Mahkamah Agung Venezuela yang melarangnya meninggalkan negara karena sedang menjalani pemeriksaan.  

“Presiden interim Venezuela Juan Guaido telah mengumumkan rencananya untuk kembali ke Venezuela. Setiap ancaman atau tindakan yang mengancam keamanannya akan mendapat respon signifikan dari AS dan komunitas internasional,” kata Bolton lewat cuitan.

Baca:

 

Sebelum ini, Presiden Maduro mengatakan Guaido harus diadili jika kembali ke Venezuela. Maduro telah menuding Guaido sebagai boneka AS dan berupaya melakukan kudeta terhadap pemerintahannya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

1 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

2 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Dosen Politik Universitas Udayana Sebut 5 Skenario Potensial Putusan Sengketa Pilpres oleh Hakim MK

4 hari lalu

Delapan hakim Mahkamah Konstitusi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum untuk Pemilihan Presiden 2024 atau PHPU Pilpres di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Dosen Politik Universitas Udayana Sebut 5 Skenario Potensial Putusan Sengketa Pilpres oleh Hakim MK

Dosen Ilmu Politik Universitas Udayana (Unud) prediksi 5 skenario potensial putusan MK sengketa Pilpres 2024 yang akan di gelar Senin, 22 April 2024


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

6 hari lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

6 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

16 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

16 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

22 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.


Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

23 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpose bersama para pendukungnya saat ia meninggalkan tempat pemungutan suara selama pemilihan lokal di Istanbul, Turki 31 Maret 2024. Murat Kulu/PPO/Handout via REUTERS
Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

Kelompok pemantau pemilu dari Dewan Eropa mengatakan lingkungan pemilu Turki masih terpolarisasi dan belum sepenuhnya kondusif bagi demokrasi.


Respons Bambang Widjojanto Soal MK Panggil 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres

23 hari lalu

Kuasa Hukum pemohon calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin) dalam perkara sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin 1 April 2024. TIM Hukum Nasional (Amin) menghadirkan 7 ahli dan 11 saksi. TEMPO/Subekti.
Respons Bambang Widjojanto Soal MK Panggil 4 Menteri Jokowi Jadi Saksi Sengketa Pilpres

Bambang Widjojanto menilai MK ingin sungguh-sungguh memeriksa setiap bukti dalam sidang sengketa Pilpres 2024.