Nasib pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, tetap menjadi misteri. Pakar pemerintah AS sangat percaya dia masih hidup dan mungkin bersembunyi di Irak, kata sumber-sumber AS baru-baru ini.
Sementara para pemimpin eselon tinggi ISIS lainnya tewas dalam serangan udara.
Ribuan milisi ISIS beserta warga sipil pendukungnya juga tewas, dan ribuan lainnya ditangkap. Jumlah milisi ISIS yang tidak diketahui tetap buron di Suriah dan Irak.
Irak sedang mengadili, memenjarakan dan sering mengeksekusi milisi ISIS yang tertangkap. Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS menahan ratusan milisi dan pengikut ISIS.
Menjelang serangan terakhir di Baghouz, SDF mengatakan mereka menahan 800 milisi ISIS asing dan lebih dari 2.000 istri dan anak-anak mereka.
SDF terus mengevakuasi sejumlah besar pengikut ISIS dari Baghouz, jadi kemungkinan jumlah ini sekarang lebih tinggi.
Banyak operasi lokal tingkat rendah telah diluncurkan di Suriah.
SDF mengeluh bahwa negara-negara Barat enggan untuk mengambil kembali para milisi asing, yang dianggap sebagai ancaman keamanan di tanah air mereka.
Ancaman Luar Negeri Setelah ISIS Kalah
Seorang anggota SDF berbicara dengan seorang perempuan yang meninggalkan ISIS.[Sky news]
Ketika ISIS mempertahankan wilayah terakhirnya, kepala agen mata-mata Inggris MI6 memperingatkan bahwa kelompok itu akan kembali menggunakan serangan "asimetris".
Bahkan setelah mulai kehilangan kekuatan militer, ISIS masih mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan di berbagai negara, meskipun sering kali ISIS dipersalahkan sebagai dalang tunggal.
Teror luar negeri ISIS dimulai bertahun-tahun yang lalu ketika meminta pengikutnya di luar negeri untuk merencanakan serangan mereka sendiri.
Pada awal 2018, kepala komando pusat militer AS mengatakan ISIS masih mampu untuk mendorong serangan di berbagai negara.
Baca: Pria Asal Belanda Menyesal Bergabung ke ISIS
Pengaruh Kejatuhan ISIS Bagi Terorisme Global
Meskipun wilayah inti ISIS ada di Irak dan Suriah, milisi yang bertempur di negara-negara lain, terutama Nigeria, Yaman dan Afganistan, telah bersumpah setia.
Apakah kelompok-kelompok itu akan tetap setia, terutama jika Baghdadi ditangkap atau dibunuh, adalah pertanyaan terbuka, tetapi tampaknya kecil kemungkinan mereka akan segera mengakhiri kampanye teror mereka.
Al Qaeda juga mempertahankan banyak waralaba di seluruh dunia, dan kelompok-kelompok militan lainnya beroperasi di negara-negara di mana pemerintahan tidak stabil.
Ideologi teror telah lama membuktikan dirinya mampu bermutasi ketika keadaan berubah. Kekalahan ISIS tidak menjamin hilangnya peperangan, ketidakadilan, penindasan, kemiskinan, sektarianisme dan kebencian religius karena bisa dieksploitasi oleh kelompok teror serupa.