TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Diraja Malaysia atau PDRM memastikan 2 korban mutilasi yang ditemukan di Sungai Buloh, Malaysia, pada 29 Januari 2019 adalah WNI. PDRM telah melaporkan perkembangan kasus ini kepada Kedutaan Besar RI di Malaysia pada Kamis, 28 Februari 2019.
Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Kementerian Luar Negeri menjelaskan kepastian ini diperoleh setelah PDRM menuntaskan proses pencocokan DNA kedua korban dengan contoh DNA keluarga masing-masing yang diupayakan oleh Pemerintah Indonesia. KBRI telah menyampaikan kabar duka tersebut kepada keluarga korban.
Baca: Fakta-fakta di Sekitar Mutilasi Pengusaha Bandung di Malaysia
Dua WNI yang ditemukan tewas dalam kondisi dimutilasi adalah Nuryanto, 37 tahun asal Bandung dan Ai Munawarah, 20 tahun yang berasal dari Bekasi. Saat ini, KBRI Kuala Lumpur sedang mengupayakan proses pemulangan dua jenazah tersebut dalam waktu dekat.
Baca: Polisi Malaysia Sedang Memburu Aktor Intelektual Mutilasi 2 WNI
“Dengan penetapan identitas kedua korban ini, maka PDRM dapat mulai melakukan pengembangan penyidikan kasus ini. Pemerintah Indonesia melalui KBRI Kuala Lumpur akan memberikan dukungan penuh dalam upaya pengungkapan kasus ini, sebagaimana yang telah dilakukan sejak munculnya kasus ini, termasuk pendampingan bagi keluarga kedua korban,” tulis KBRI Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat, 1 Maret 2019.
Nuryanto merupakan pengusaha tekstil, sedangkan Ai Munawaroh adalah mitranya. Pengacara korban, Hermawan, mengatakan pihak keluarga mengetahui kasus pembunuhan ini dari Kepolisian Malaysia setelah mengadukan hilang kontak dengan korban.
Nuryanto diketahui berangkat ke Malaysia pada 17 Januari 2019 menggunakan pesawat AirAsia. Ia seharunya kembali ke Tanah Air pada 23 Januari 2019. Namun nyatanya, Nuryanto hilang kontak hingga keluarga mendapat kabar adanya dugaan dia telah dibunuh dan dimutilasi pada 26 Januari 2019.
Ciri-ciri mayat yang dimutilasi itu mirip dengan Nuryanto yang sebelumnya dilaporkan hilang. Saat ditemukan beberapa bagian mayat tersebut hilang. Selain itu, ditemukan pula handphone yang diketahui milik Yanto.