TEMPO.CO, Jakarta - Saat memenangkan pemilu pada Mei 2018 lalu, Mahathir Mohamad, 93 tahun, mencatatkan diri dalam sejarah dunia sebagai pemimpin tertua. Sebelumnya Ratu Elizabeth II dari Inggris pada 2017 dinobatkan sebagai pemimpin tertua di dunia.
Usia pemerintahan Mahathir pada Februari ini belum genap dua tahun dan selama itu pula, belum pernah muncul pemberitaan Mahathir absen karena sakit. Tubuhnya yang bugar di tengah padatnya kegiatan seorang perdana menteri, membuat banyak orang berdecak kagum.
“Saya dulu menunggang kuda. Tapi untuk naik kuda saat ini, saya sudah terlalu tua. Jadi, hal yang saya lakukan sekarang mengayuh sepeda dan mengendarai mobil,” kata Mahathir, dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa Indonesia, Selasa, 19 Februari 2019.
Menurut Mahathir, mengayuh sepeda dan mengendarai mobil telah menjadi kegemarannya. Jika seminggu saja tidak mengendarai mobil, Mahathir khawatir bakal hilang kecakapannya dalam mengendarai mobil.
“Menyetir, sekitar dua jam. Mengayuh sepeda sekitar 18 kilometer,” katanya.
Baca: Mahathir Mohamad Akan Kurangi Silabus Agama di Sekolah Malaysia
Mahathir Mohamad, 93 tahun, berbagi tip tetap bugar diusia senja. Sumber: Facebook/worldofbuzz.com
Baca: Korupsi Malaysia Banyak Terungkap, Apa Kata Mahathir Mohamad?
Sebelumnya dalam sebuah wawancara dengan Bernama pada 2018 lalu, Mahatir menyoroti pentingnya membuat tubuh tetap aktif meskipun sudah masuk usai pensiun. Artinya, jangan istirahat terlalu banyak, tetapi buatlah aktivitas agar tetap sibuk.
“Saya tentu saja ada waktu beristirahat, tetapi saya ingin memberikan nasehat kalau Anda semakin tua, jangan kebanyakan istirahat. Kalau Anda tidur terus, maka otot-otot pada akhirnya tidak bisa membawa berat badan Anda. Anda jadi kesulitan berdiri dan berjalan,” kata Mahathir, seperti dikutip dari worldofbuzz.com, Minggu, 24 Februari 2019.
Hal lain yang disoroti Mahathir dalam menjaga tubuh tetap bugar di usia senja adalah membuat otak tetap aktif dan jangan makan berlebihan. Mengenai jangan makan berlebihan ini, disebut Mahathir diajarkan oleh mendiang ibunya. Ibunya menasehati agar tetap mengendalikan diri meskipun makanan itu sangat enak.