TEMPO.CO, Pyongyang – Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, memilih transportasi kereta api pribadi sebagai sarana transportasi untuk berkunjung ke Vietnam.
Baca:
Kim bakal sampai di kota perbatasan Dong Dang, Vietnam, setelah melintasi daratan Cina selama sekitar dua setengah hari. Ini setara perjalanan sejauh sekitar 4000 kilometer dalam waktu sekitar 60 jam.
Kebiasaan menggunakan sarana kereta api ini telah terlihat sejak Kim mengunjungi Beijing, Cina, yang menjadi kunjungan pertama ke luar negeri pada 2018 untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Dia melakukan ini sekitar dua kali setelah pertemuannya dengan Presiden AS, Donald Trump.
Baca:
Kakek dan ayahnya yaitu Kim Il Sung dan Kim Jong Il juga kerap menggunakan kereta api untuk perjalanan ke luar negeri. Misalnya pada 2011, Kim disebut menemani ayahnya dalam perjalanan ke Beijing. Perjalanan ini merupakan maraton yang menempuh jalur sejauh 6000 kilometer meliputi Beijing, Nanjing dan Shanghai.
Kim Jong Il memang dikenal memiliki fobia melakukan perjalanan dengan pesawat terbang. Ini membuatnya membatasi perjalanan ke luar negeri sebatas Cina dan Rusia saja.
Baca:
Saat ke Rusia pada 2001, Kim Jong Il melakukan perjalanan selama tiga pekan. Kereta api yang ditumpanginya membawa stok udang segar, minuman alkohol Bordeaux dan Burgundy dari Paris.
Kisah ini diceritakan oleh seorang pejabat Rusia bernama Konstantin Pulikovsky, yang ikut menemani Kim Jong Il, setahun setelah perjalanan berlangsung.
Kim Jong Il kembali melakukan perjalanan ke Moskow, Rusia pada 2011 saat bertemu dengan Presiden Dmitry Medvedev, di Ulan-Ude, sebuah kota di kawasan Siberia.
Baca:
“Saat itu, warga yang tinggal di dekat stasiun kereta api Bureya diminta tinggal di rumahnya dan tidak melihat keluar jendela saat kereta api itu lewat,” begitu dilansir Channel News Asia.
Kali ini, Kim Jong Un kembali menempuh jalur kereta api untuk bertemu dengan Presiden AS, Donald Trump, membahas isu denuklirisasi Semenanjung Korea.
Seperti dilansir Reuters, Trump mengaku merasa optimistis pertemuannya dengan Kim Jong Ung akan membawa hasil yang bagus. Dia juga memuji kepemimpinan Kim di Korea Utara. “Korea Utara akan menjadi negara dengan ekonomi roket,” kata Trump lewat akun Twitternya beberapa waktu lalu.