Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mohammed bin Salman Bela Cina Soal Penahanan Uighur

image-gnews
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman,dan Presiden Cina, Xi JInping, bertemu di Ruang Great Hall of the People di Beijing, pada Jumat, 22 Februari 2019. Reuters
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman,dan Presiden Cina, Xi JInping, bertemu di Ruang Great Hall of the People di Beijing, pada Jumat, 22 Februari 2019. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman membela Cina soal penahanan kamp konsentrasi untuk Muslim Uighur.

"Cina memiliki hak untuk upaya anti-terorisme dan de-ekstremisasi demi keamanan nasionalnya," kata Pangeran Mohammed, yang sepakat menanam ratusan triliun rupiah dalam lawatan perdananya, seperti dikutip dari The Telegraph, 23 Februari 2019.

Baca: MBS Tebar Dana Investasi ke Cina, Indonesia Bagaimana?

Sementara Presiden Xi Jinping menyampaikan kepada MBS, kedua negara mesti merekatkan kerja sama pada de-radikalisasi untuk mencegah penyebaran ideologi ekstrem.

Menurut laporan PBB dan kelompok HAM, Cina menaan sekitar satu juta Uighur di kamp penahanan, namun pemerintah menyebut kamp itu adalah kamp penjuruan dan pelatihan kerja, atau pusat re-edukasi untuk melawan ekstremisme.

Cina mengklaim minoritas di Xinjiang barat mendukung terorisme, sehingga otoritas mengawasi ketat penduduknya.

Kelompok aktivis Uighur memohon kepada MBS menekan Cina atas perlakuan etnis minoritas di Xinjiang.

Bangunan pusat pendidikan keterampilan kejuruan untuk Muslim Uighur di Dabancheng, Xinjiang, Cina, 4 September 2018. Para aktivis HAM menilai tempat tersebut lebih mirip kamp konsentrasi zaman perang. REUTERS

Middle East Eye melaporkan, Omer Kanat, Direktur Uyghur Human Rights Project, organisasi pembela hak asasi Uighur yang berbasis di AS, sebelumnya memohon kepada putra mahkota untuk memperjuangkan nasib Muslim Uighur selama lawatannya dua hari ke Cina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Mohammed bin Salman Berwisata ke Tembok Besar Cina

"Ketika Partai Komunisi menghancurkan masjid dan merobohkan lambang bulan sabit dari puncak masjid, seluruh pemimpin Muslim harus bertindak," kata Kanat pada Kamis.

Kanat juga menyayangkan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) tidak melakukan apapun untuk nasib Uighur.

Termasuk salah satu yang paling vokal mengecam sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Erdogan yang pernah menuduh Cina melakukan genosida, semakin membawa Turki lebih dekat dengan Cina dalam hubungan ekonomi dan diplomatik.

Baca: Ini Alasan Mohammed bin Salman Tunda Kunjungan ke Indonesia

Sementara PM Pakistan, Imran Khan, yang baru saja menjami Mohammed bin Salman, mengatakan dirinya tidak tahu banyak tentang kondisi Uighur.

Terlepas dari isu Uighur, kedatangan Mohammed bin Salman bertujuan merekatkan kerja sama ekonomi, pasalnya Cina adalah mitra dagang penting Arab Saudi selama beberapa tahun terakhir.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

7 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

10 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

18 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

19 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

2 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.