TEMPO.CO, Manila – Pemerintah Jerman telah memanggil perwakilan pemerintah Filipina di Berlin terkait pernyataan dari Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin Jr, mengenai pernyataan Presiden Rodrigo Duterte soal holocaust. Pemerintah Jerman menilai pernyataan Locsin di media Jerman sebagai tidak bisa diterima.
Baca:
Baca Juga:
Ini terjadi setelah jurnalis media Jerman, Arnd Henze dari ARD Broadcasting, mencuitkan pernyataan dari Locsin, yang mendukung sepenuhnya pernyataan kontroversial Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, tiga tahun lalu soal pembantaian tiga juta orang Yahudi diibaratkan dengan perang narkoba yang digelarnya.
“Dalam wawancara kami, Menlu Filipina mendukung pernyataan Presiden Duterte mengenai Hitler dan pembantaian tiga juta pecandu narkoba. Ini bukan pertama kali dia membuat pernyataan ekstrim,” kata Henze lewat akun Twitter @arndhenze seperti dilansir media Filipina ABS – CBN pada Jumat, 22 Februari 2019.
Duterte pernah mengatakan dalam sebuah wawancara,”Hitler membantai 3 juta orang Yahudi. Ada tiga juta pencadu narkoba di sini. Saya akan dengan senang hati membantai mereka semua.”
Baca:
Dalam wawancara dengan ARD Broadcasting dari Jerman, Locsin mengatakan,”Tidak, saya tidak akan meminta maaf. Itu cara dia mengekspresikan dirinya.” Locsin menambahkan perang narkoba yang digelar Duterte telah menginspirasi kepercayaan diri lebih besar berdasarkan survei.
“Mengapa kami harus menyerahkan ini,” kepada ARD saat menghadiri acara Munich Security Conference, yang berlangsung pekan lalu di Jerman.
Baca:
Locsin juga mengatakan tidak setuju dengan pandangan jurnalis Jerman bahwa pernyataan Duterte itu merupakan adopsi kebijakan Hitler. “Saya tidak setuju dengan Anda. Jika Anda ingin mengatakan itu, Anda katakan saja sendiri,” kata Locsin kepada Henze, yang menunjukkan video pernyataan kontroversial Duterte tadi.
“Saya katakan kepada Anda, saya mengatakan hal yang sama soal ini. Saya mengatakan hal yang sama sebelum dia (Duterte) mengatakannya,” kata dia.
German Foreign Ministry denounces Holocaust-Remarks bei @teddyboylocsin and extralegal killings in the so called "War on Drugs" in the Philippine as unakzeptable. Here is the Video. https://t.co/6XvRO74MA4
— Arnd Henze (@arndhenze) February 22, 2019
Jurnalis Henze juga mengunggah video jawaban Locsin dalam cuitan lainnya. “Saya percaya ancaman narkoba sangat besar sehingga membutuhkan solusi final seperti yang diadopsi Nazi. Saya percaya itu. Tidak perlu rehabilitasi,” kata Locsin.
Baca:
Pemerintah Filipina mengritik unggahan dari Henze sebagai tidak utuh mengenai wawancara dengan Locsin.
“Video yang diunggah Henze di blognya tidak lengkap dan menyesatkan. Itu tidak menunjukkan bagaimana Henze berusaha memprovokasi Menteri Locsin sehingga memberikan pernyataan kontroversial,” begitu pernyataan kemenlu Filipina.