TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido, mengeluarkan dekrit presiden pertamanya dengan "Dekrit Presiden Nomor 001", yang mengesahkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Venezuela.
"Sebagai panglima Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian, saya mengkonfirmasikan keputusan yang memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki wilayah Venezuela. Dengan demikian, saya memerintahkan berbagai elemen dari pasukan ini untuk bertindak sesuai dengan instruksi ini," bunyi dekrit itu , diterbitkan di halaman Twitter Guaido pada hari Kamis, dikutip dari Sputnik, 22 Februari 2019.
Baca: Wakil Atase Militer Venezuela untuk PBB Akui Juan Guaido
Parlemen Venezuela, yang dipimpin oleh Guaido dan dikendalikan oleh oposisi, pada hari Selasa memberikan otorisasi pengiriman bantuan kemanusiaan internasional ke Venezuela.
Kargo diperkirakan akan mencapai Venezuela pada hari Sabtu. Namun, pemerintahan Presiden Nicolas Maduro menentang pengiriman itu, dengan mengatakan mereka mungkin membenarkan intervensi asing di Venezuela.
Seorang pekerja mengorganisir bantuan kemanusiaan untuk Venezuela di sebuah gudang dekat jembatan lintas batas Tienditas antara Kolombia dan Venezuela.[REUTERS]
Pemimpin oposisi Venezuela Guaido secara pribadi akan menemani konvoi bantuan kemanusiaan yang sekarang ditimbun di Kolombia saat ia memasuki Venezuela, menurut laporan Reuters.
Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan bahwa militer Venezuela harus membiarkan warga sipil yang damai di perbatasan Kolombia dan Brasil untuk membawa bantuan kemanusiaan secara damai, memperingatkan tidak boleh ada pelanggaran kemanusiaan apapun.
Baca: Guaido Jemput Bantuan, Maduro Ancam Tutup Perbatasan
Ketegangan berkobar di Venezuela pada Januari ketika ketua parlemen oposisi Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara, menolak hasil pemilu tahun lalu. Amerika Serikat segera mengakui Juan Guaido sebagai presiden dan diikuti oleh sejumlah negara lain, sementara Rusia, Cina, Meksiko, Turki, dan Uruguay, menyuarakan dukungan mereka untuk Nicolas Maduro.