TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump akan menyisakan 200 pasukan AS untuk tetap di Suriah setelah penarikan sebagian besar pasukan militer AS.
Pada Desember 2018, Presiden Donald Trump menyatakan kemenangan atas ISIS dan akan menarik sekitar 2.000 pasukan AS dari Suriah.
Baca: Iran Dukung Amerika Menarik Pasukan dari Suriah
Keputusan Trump mengejutkan sekutu AS dan pejabat militer senior yang menganggap penarikan pasukan dari Suriah bisa berakhir menjadi kekacauan.
Dari NBC News, 22 Februari 2019, Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan pada hari Kamis bahwa "sekelompok kecil penjaga perdamaian yang berjumlah sekitar 200 personel akan tetap berada di Suriah untuk jangka waktu tertentu."
Pernyataan ini mengkonfirmasi laporan NBC News sebelumnya bahwa beberapa pasukan AS tidak akan menjadi bagian dari penarikan.
Pasukan AS di markas besar Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) setelah dihantam oleh serangan udara Turki di Gunung Karachok dekat Malikiya. 25 April 2017.[REUTERS / Rodi Said]
NBC News mengutip para pejabat AS yang mengatakan bahwa Amerika Serikat belum menemukan tingkat dukungan apa yang akan terus diberikannya dalam perang melawan ISIS dan kemungkinan akan mempertahankan dukungan udara di Suriah utara.
Baca: Amerika Serikat Tarik Pasukan, Inggris Siap Perangi ISIS
Pengumuman Gedung Putih datang sehari setelah The Washington Post mengutip pejabat AS dan para pejabat asing, yang mengatakan bahwa Eropa menolak permintaan dari pemerintah Trump untuk mengirim pasukan mereka sendiri untuk mengisi kekosongan akibat penarikan pasukan AS.
Penarikan pasukan AS akan menjadi konflik baru terhadap wilayah Suriah utara, terutama militan SDF Kurdi, mitra AS untuk melawan ISIS. Turki telah lama mengincar militan Kurdi Suriah karena dianggap jaringan teror dengan PKK, organisas Kurdi yang meneror wilayah Turki.
Baca: Rusia: Keputusan AS Tarik Pasukan dari Suriah Tepat
Keputusan menyisakan pasukan AS disampaikan Trump setelah berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, melalui sambungan telepon, menurut laporan Aljazeera.
Kedua pemimpin sepakat AS dan Turki akan berkoordinasi menciptakan zona aman di Suriah setelah penarikan pasukan AS.