Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paus Janjikan Tindakan Kongkrit Atas Kasus Pelecehan Seksual Anak

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Paus Fransiskus memimpin misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus di Vatikan, Senin, 24 Desember 2018. REUTERS/Max Rossi
Paus Fransiskus memimpin misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus di Vatikan, Senin, 24 Desember 2018. REUTERS/Max Rossi
Iklan

TEMPO.COVatikan CityPaus Fransiskus berjanji mengambil tindakan kongkrit untuk melawan pelecehan seksual anak-anak oleh para imam saat dia membuka konferensi pada Kamis, 21 Februari 2019 waktu setempat.

Baca:

 

Salah satu kardinal mengakui bahwa gereja harus melawan musuh di dalam.

Fransiskus mengumpulkan para pemimpin Katholik dari seluruh dunia untuk mengikuti pertemuan empat hari untuk menangani skandal yang mencemarkan kredibilitas gereja. Ini terjadi di banyak negara seperti Amerika Serikat, yang ditandai pembayaran uang ganti rugi miliaran dolar atau puluhan triliun. Kasus pelecehan anak-anak ini, yang telah berlangsung selama tiga dekade terakhir, juga terjadi di Irlandia, Cile, dan Australia.

“Berhadapan dengan momok pelecehan seksual oleh para imam terhadap anak-anak, saya ingin menjangkau Anda. Dengarkan tangis anak-anak yang mencari keadilan,” kata Paus seperti dilansir Reuters pada Kamis, 21 Februari 2019.

Baca:

 

Ada sekitar 200 tokoh Katholik termasuk uskup, yang memenuhi ruang auditorium Vatikan. Kepada mereka, Paus mengatakan para korban layak mendapatkan tindakan kongkrit dan efisien dan bukan sekadar kutukan terhadap pelaku.

Sebagian korban mengatakan merasa optimis dengan konferensi ini. Namun, sebagian korban lainnya mengatakan ini sudah terlambat.

Kardinal Ruben Salazar Gomez dari Bogota mengatakan kerusakan terjadi di dalam. Ini bisa terjadi karena para uskup cenderung menutup diri dan sebagian lainnya berpikir mereka memiliki impunitas.

“Musuh pertama adalah di dalam diri kami sendiri, diantara uskup dan imam dan orang-orang yang tidak bekerja sesuai tugasnya. Kami harus menyadari bahwa musuh ada di dalam,” kata Gomez.

Baca:

 

Ada lima korban yang menceritakan pengalaman mereka mendapat pelecehan seksual dalam acara ini. Sebagian meminta identitasnya dirahasiakan.

“Sejak umur 15 tahun, saya melakukan hubungan seks dengan seorang imam. Ini berlangsung selama 13 tahun. Saya hamil tiga kali dan dia meminta saya melakukan aborsi tiga kali. Itu terjadi karena dia tidak mau mengenakan kondom atau alat kontrasepsi,” kata seorang perempuan, yang menjadi korban.

Lalu ada Juan Carlos Cruz, yang merupakan warga Cile dan bercerita pengalamannya lewat rekaman video. Dia mengaku melaporkan kasus pelecehan seksual namun justru dianggap sebagai pembohong dan musuh gereja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kalian adalah dokter dari jiwa, namun, dengan pengecualian yang langka, kalian telah bertransformasi – dalam beberapa kasus – menjadi pembunuh jiwa, menjadi pembunuh iman. Kontradiksi yang sangat mengerikan,” kata dia.

Kardinal Luis Tagle dari Filipina menangis saat membacakan pidato yang isinya mengakui,”Luka telah terjadi akibat tindakan kita, para uskup, terhadap para korban.”

Baca:

 

Ada daftar 21 poin refleksi yang ditulis oleh Paus dan dibagikan. Ini pertama kalinya setiap diose diminta mempratekkan buku panduan ini, yang berisi cara menangani kasus pelecehan seksual jika muncul. Mayoritas poin ini sudah dipraktekkan oleh gereja Katholik di AS.

Ini termasuk tindakan menginformasikan kepada otoritas sipil mengenai tuduhan yang substansial sesuai aturan undang-undang setempat. Juga diose diminta memastikan ada orang bukan imam yang menginvestigasi pelecehan seksual di gereja.

“Membagikan buku panduan setelah semua ini terjadi bisa ditertawakan,” kata Peter Isely, yang pernah menjadi korban seorang imam saat masih bocah. Dia sekarang mengetuai kelompok advokasi Ending Clergy Abuse.

Kasus pelecehan seksual di Cile membuat semua uskup di negara itu mengajukan pengunduran diri pada 2018 karena telah terjadi upaya menutup-nutupi kasus secara luas. Fransiskus menerima pengunduran diri tujuh orang uskup dan memberhentikan dua orang lainnya.

Grand jury di Pennsylvania, AS, juga menyatakan sejumlah imam telah melakukan pelecehan seksual sebanyak 1000 orang anak-anak selama tujuh dekade.

Sejumlah kelompok korban sempat menilai konferensi Vatikan ini merupakan upaya untuk membersihkan citra gereja, yang memiliki 1.3 miliar anggota.

Misalnya Tim Lennon dari kelompok Survivors Network of Those Abused by Priests. Seperti dilansir CNN, dia mengatakan selama ini uskup kerap terlibat menutup-nutupi masalah.

“Siapa yang akan membuktikan jika ada masalah ini? Polisi atau uskup? Kita telah melihat selama ini uskup sering menutup-nutupi. Jadi tidak ada orang yang percaya mereka akan menjadi fasilitator yang tidak bersalah,” kata Lennon.

Tapi, ada juga yang berpendapat berbeda. Misalnya, Anne Barrett-Doyle, yang mengelola situs bishopaccountability.org. Situs ini melacak kasus pelecehan seksual di seluruh dunia. Dia mengaku terkejut dengan pidato pembukaan Paus.

“Mereka mengatakan ini akan menjadi sekadar sesi pengajaran. Tapi dia (Paus Fransiskus) sekarang bicara soal tindakan kongkrit. Itu bagus tapi kita lihat bagaimana akhirnya,” kata Barrett-Doyle.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jung Joon Young Bebas Penjara 5 Tahun, Berikut Kilas Balik Kasus yang Menyeretnya

8 hari lalu

Jung Joon Young. Soompi.com
Jung Joon Young Bebas Penjara 5 Tahun, Berikut Kilas Balik Kasus yang Menyeretnya

Penyanyi K-Pop Jung Joon Young yang dihukum 5 tahun penjara telah bebas. Apa kasus yang menjeratnya?


Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

12 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron, Sekjen KPK, Cahya Hardianto Harefa, Direktur Penindakan Asep Guntur Rahayu (kiri) dan juru bicara KPK, Ali Fikri (kanan), menghadirkan 15 orang petugas Rutan KPK resmi memakai rompi tahanan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.


Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

13 hari lalu

Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono. Foto: ANTARA/HO - Humas Polres Trenggalek
Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

M, 72 tahun; dan anaknya, F, 37 tahun, dilaporkan empat orang ke Polres Trenggalek atas dugaan tindak pencabulan santriwati


Terbukti Lakukan Pelecehan Seksual, Aktor Squid Game Oh Young Soo Divonis Hukuman Percobaan

13 hari lalu

Aktor Korea Selatan, Oh Young Soo. Foto: Instagram.
Terbukti Lakukan Pelecehan Seksual, Aktor Squid Game Oh Young Soo Divonis Hukuman Percobaan

Setelah divonis bersalah oleh Pengadilan Distrik Suwon, Seongnam, aktor Squid Game, Oh Young Soo tetap menyangkal tuduhan.


Kiai di Trenggalek dan Anaknya Diduga Lecehkan Belasan Santri sejak 2021

14 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Kiai di Trenggalek dan Anaknya Diduga Lecehkan Belasan Santri sejak 2021

seorang pengasuh pondok pesantren dan anaknya di Trenggalek, Jawa Timur, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap 12 santriwati


Pelecehan Seksual 7 Siswi SMK di Jayapura oleh Pembina Pramuka, Dilakukan Sejak 2022 dengan Lokasi Berbeda-beda

14 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Pelecehan Seksual 7 Siswi SMK di Jayapura oleh Pembina Pramuka, Dilakukan Sejak 2022 dengan Lokasi Berbeda-beda

Tujuh siswi SMK di Jayapura jadi korban pelecehan seksual oleh pembina pramuka. Dilakukan sejak 2022 dengan lokasi berbeda-beda.


Kasus Pelecehan Seksual 7 Siswi SMK di Jayapura oleh Pembina Pramuka, Polda Papua Periksa 12 Saksi

15 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Kasus Pelecehan Seksual 7 Siswi SMK di Jayapura oleh Pembina Pramuka, Polda Papua Periksa 12 Saksi

Polda Papua telah memeriksa 12 saksi dalam kasus dugaan pelecehan seksual oleh pembina Pramuka terhadap 7 siswi SMK di Jayapura.


Pembina Pramuka di Papua Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap 7 Siswi SMK

15 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Pembina Pramuka di Papua Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap 7 Siswi SMK

Polda Papua akan melakukan pemeriksaan psikologi terhadap 7 korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang Pembina Pramuka.


3 Fakta Dani Alves yang Mendekam di Penjara karena Kasus Pelecehan Seksual

17 hari lalu

Dani Alves. Instagram
3 Fakta Dani Alves yang Mendekam di Penjara karena Kasus Pelecehan Seksual

Tempo merangkum sederet fakta terkini Dani Alves, mantan pemain Barcelona yang dijebloskan ke penjara karena kasus pelecehan seksual.


Korban Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila Nonaktif Tutup Pintu Damai

20 hari lalu

Pengacara dua korban kekerasan seksual oleh Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet, Amanda Manthovani. Tempo/Ricky Juliansyah
Korban Dugaan Kekerasan Seksual Rektor Universitas Pancasila Nonaktif Tutup Pintu Damai

Korban kekerasan seksual Rektor Universitas Pancasila nonaktif ingin agar jangan ada lagi petinggi yang leluasa melakukan pelecehahan di kampus.