TEMPO.CO, Jakarta - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman tiba di Beijing, Cina, pada Kamis pagi, setelah lawatan dari Pakistan dan India dalam tur Asia-nya.
Setibanya di bandara, ia disambut oleh Khi Li Fung, Wakil Ketua Dewan Penasihat dan Politik Republik Rakyat Cina, Duta Besar Cina untuk Kerajaan Saudi Li Hua Xin dan sejumlah pejabat, seperti dilaporkan Khaleej Times, 21 Februari 2019.
Baca: Di Pakistan, Mohammed bin Salman Dihadiahi Senjata Berlapis Emas
Mohammed bin Salman akan bertemu Presiden Xi Jinping selama kunjungannya dan dialog bersama tingkat tinggi akan dilakukan untuk meningkatkan hubungan antar negara.
CNN melaporkan, Mohammed bin Salman akan bertemu Wakil Perdana Menteri Han Zheng pada Jumat pagi, sebelum bertemu dengan Presiden Xi Jinping pada sore harinya.
Baca: Mohammed bin Salman Berminat Investasi Ribuan Triliun di India
Ini adalah lawatan tingkat tinggi Arab Saudi ke Cina sejak dua tahun lalu sejak ayahnya, Raja Salman bin Sabdulaziz al Saud, bertemu dengan Xi Jinping pada Maret 2017 silam.
#_ # .https://t.co/PJxre8I0wT#___# pic.twitter.com/VRiBnd8BW4
— (@spagov) February 21, 2019
Cina adalah mitra dagang terbesar Arab Saudi, melampaui negara-negara Eropa terdekat dan sekutu dekat Amerika Serikat. Pada 2018, impor dari Arab Saudi mencapai US$ 46 miliar atau Rp 647,2 triliun.
Arab Saudi sebelumnya telah menyatakan minatnya untuk mengambil bagian dalam rencana infrastruktur ambisius "Belt and Road Initiative" yang digagas Xi Jinping, yang berupaya membangun jalan, kereta api, dan pelabuhan yang menghubungkan Cina dengan dunia.
Baca: Putra Mahkota Arab Saudi Dapat Penghargaan Tertinggi Pakistan
Para analis melihat Arab Saudi berharap Cina akan menjadi bagian penting dari proyek Visi 2030 yang digagas Mohammed Bin Salman, sebuah rencana ekonomi luas yang dirancang untuk menghilangkan ketergantungan Arab Saudi terhadap minyak.