TEMPO.CO, Jakarta - Video viral memperlihatkan seorang pengemudi Gojek Singapura dituduh oleh penumpangnya menipu dan menculiknya saat bepergian pada jam sibuk pagi hari di Singapura.
Dikutip dari The Star, 21 Februari 2019, sopir gojek bernama Kamaruzzaman Abdul Latiff, mengunggah rekaman tujuh menit insiden tersebut di laman grup Facebook Komunitas GoJek Singapura, pada Kamis, 31 Januari 2019. Dia menulis insiden itu tejadi beberapa hari sebelum diunggah ke grup.
Tidak jelas kapan insiden itu terjadi, tetapi menurut unggahan, ia mengemudikan penumpang dari Bishan ke Coleman Street sekitar pukul 7.10 pagi.
Baca: Resmi Beroperasi Seluruh Wilayah Singapura, Gojek Tebar Diskon
Dalam video yang diambil menggunakan kamera dari dalam mobil, penumpang menuduh pengemudi menipunya dengan mengambil rute yang melewati sistem tol elektronik negara (ERP).
Namun, ketika pengemudi memintanya untuk memberikan rute alternatif tanpa ERP, sang penumpang mengaku tidak tahu rute lain.
Sopir kemudian mengatakan solusi terbaik adalah menuju ke kantor polisi terdekat di Toa Payoh untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Anda harus naik bus, lebih murah, bahkan tidak sampai lima dolar Anda bisa sampai di sana," kata pengemudi itu kepada penumpang.
Video itu juga memperlihatkan penumpang perempuan yang mencoba merekam pengemudi dengan smartphone, dan kemudian meminta seseorang di telepon untuk berbicara dengan pengemudi.
Sopir kemudian memberi tahu orang itu di telepon bahwa mereka akan pergi ke kantor polisi.
Dua menit terakhir dari video itu memperlihatkan keduanya berbicara dengan seseorang, yang diyakini sebagai seorang polisi, di luar mobil. Orang itu kemudian memerintahkan mereka untuk pergi ke kantor polisi terdekat.
Penumpang kemudian mencoba keluar dari mobil, tetapi tidak bisa, karena pintu mobil terkunci otomatis.
"Buka kunci pintunya! Dia menyandera saya!" kata penumpang berteriak panik.
Pengemudi kemudian menjelaskan bahwa dia tidak menguncinya di dalam mobil, bahwa pintu itu mengunci secara otomatis.
Pengemudi juga bersikeras bahwa dia tidak menculik penumpang.
"Jika saya ingin menyandera Anda, saya tidak akan membawa Anda ke polisi," katanya di akhir video.
Tidak jelas apa yang terjadi setelah video, tetapi pengemudi, di unggahan grup Gojek Facebook, menulis bahwa ia telah mengajukan laporan polisi dan memberi tahu Gojek tentang insiden itu.
Baca: Filipina Tolak Kehadiran Go-Jek
Netizen mencemooh penumpang atas perilakunya terhadap pengemudi, yang kemudian muncul meme dan lelucon di media sosial. Sementara sopir itu dipuji karena tetap tenang meski dimarahi oleh penumpang.
The Star telah mencoba menghubungi pengemudi untuk mendapatkan rincian dan pembaruan lebih lanjut dari insiden tersebut. Sementara sang penumpang tampaknya telah menghapus akun Facebook-nya tak lama setelah mengunggah video.
Seorang juru bicara Gojek mengatakan kepada The Straits Times bahwa mereka telah menyelidiki insiden tersebut dengan menggunakan bukti yang disediakan dan telah berbicara dengan Kamaruzzaman dan penumpang.
"Gojek menangani semua pengaduan dari pengemudi dan mitra pengemudi dengan sangat serius..Hasil perundingan yang adil telah dicapai dengan mitra pengemudi dan kami melihat bahwa masalah ini sekarang sudah selesai," kata juru bicara Gojek Singapura tanpa memberikan keterangan lebih rinci tentang hasil perundingan tersebut.