TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas bandara Taoyuan, Taiwan, melakukan investigasi atas dugaan seorang perempuan telah menyelundupkan dua ekor anak kucing persia curian. Perempuan itu berpura-pura hamil dan menyelundupkan kucing hasil curiannya dari Hong Kong menuju Taiwan.
Media di Taiwan pada Selasa, 19 Februari 2019, mewartakan perempuan itu menyembunyikan dua ekor anak kucing persia di balik bajunya. Investigasi dilakukan untuk mengungkap bagaimana cara perempuan itu bisa lolos dari pemeriksaan. Identitas lengkap pelaku tidak dipublikasi.
Dikutip dari asiaone.com, Rabu, 20 Februari 2019, rekaman CCTV bandara memperlihatkan sebelum memasuki area pemeriksaan, perempuan itu membawa sebuah tas putih saat masuk sebuah toilet umum. Dia terlihat lebih gemuk saat keluar dari toilet ketimbang saat memasukinya.
Investigasi ini juga buntut dari laporan seorang peternak kucing bernama Chang Chin-yi mengatakan telah kehilangan dua ekor anak kucing bernama Anngi dan Da Lili. Dua ekor anak kucing itu dicuri pada 5 Februari lalu. Pencurian terjadi saat jam memberi makan kucing.
Baca: Nyaris Mati Membeku, Kucing Lucu ini Diselamatkan Dokter Hewan
"Saat saya hendak mengambil sejumlah mangkuk untuk meletakkan daging, namun pas kembali saya menyadari dua ekor anak kucing hilang," kata Chang.
Dia langsung mencurigai seorang perempuan Hong Kong yang berencana membeli Anngi. Perempuan itu pernah tinggal di rumahnya satu bulan sebelum pencurian terjadi. Namun perempuan itu berubah fikir tidak jadi membeli Anngi karena dia sudah punya banyak kucing.
Baca: Kucing Berjalan 19 Kilometer Cari Pemiliknya, Malah Dibuang dan..
Rekaman sejumlah kamera di luar rumah Chang memperlihatkan perempuan itu meninggalkan rumah Chang lewat pintu samping dengan seekor kucing di tangannya dan memasukkannya ke sebuah tas putih. Di Taiwan, harga satu ekor kucing persia sekitar S$4,500 atau Rp 46 juta.
Chang lalu mengkonfrontasi perempuan itu lewat pesan Facebook yang kemudian mengaku sudah mencuri anak kucingnya. Pembicaraan itu difoto oleh Chang dan diunggahnya ke Facebook.
Kepolisian kota Taipe mengkonfirmasi tindakan yang terjadi ini sebagai sebuah pencurian, namun akses mereka terbatas karena tidak ada perjanjian ekstradisi antara Hong Kong dan Taiwan. Melihat kondisi ini, Chang berencana ke Hong Kong dalam beberapa hari untuk menempuh jalur hukum di sana. Masih belum jelas bagaimana nasib dua kucing persia yang dicuri itu.
Di Hong Kong, membawa masuk kucing tanpa dokumen akan ditahan selama 4 bulan. Sedangkan Taiwan, hanya menerima masuk ke wilayah itu kucing-kucing dari Hong Kong yang sudah punya sertifikat kalau mereka bebas rabies.