TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melakukan perombakan pada jajaran diplomat dan pejabat pemerintah, Rabu, 20 Februari 2019. Perombakan dilakukan menjelang diselenggarakannya pertemuan kedua antar Kim dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada pekan depan.
Dikutip dari reuters.com, banyak dari diplomat dan pejabat negara yang kena perombakan itu bekerja sejak pemerintahan kakek dan ayah Kim. Dalam perombakan ini, Kim menggantinya dengan para penasehat yang usianya lebih muda.
Baca: Pesan Tahun Baru Kim Jong Un Peringatkan Amerika Serikat
Perombakan ini dilakukan Kim menyusul adanya tuduhan mata-mata, dimana hal ini merusak kepercayaan Kim sebagai pemimpin di Korea Utara. Diantara perombakan adalah Kim menunjuk Kim Hyok Chol menjadi utusan yang mengatur pertemuannya dengan Trump. Dengan penunjukkan ini maka Kim Hyok Chol harus banyak berdialog dengan Stephen Biegun, utusan Amerika Serikat untuk denuklirisasi Korea Utara.
Baca: Kim Jong Un Kunjungi Cina, Ada Apa?
Kim Hyok Chol adalah mantan Duta Besar Korea Utara untuk Spanyol, yang dikeluarkan dari Negeri Matador itu pada 2017 setelah Korea Utara melakukan uji coba senjata nuklir dan rudal. Selama ini, Kim Hyok Chol bekerja di Komisi hubungan luar negeri Korea Utara. Kim Hyok Chol pernah membantu Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui di pertemuan pertama Kim Jong Un dan Trump pada Juni 2018 di Singapura.
"Kim Hyok Chol adalah diplomat karir, namun dia tampaknya telah melewati banyak ujian kesetiaan untuk menjadi orang yang dipercaya dalam negosiasi Trump dan Kim nanti," kata sumber di pemerintah Korea Selatan, yang tak mau dipublikasi identitasnya.
Sumber tersebut juga mengatakan Kim tidak mempercayai diplomat veteran Han Song Ryol yang pada tahun lalu menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara untuk hubungan Amerika Serikat. Dia 'dibersihkan' karena diduga telah melakukan mata-mata untuk Amerika Serikat.
Han dikenal sebagai salah satu diplomat Korea Utara yang paling dihormati di Amerika Serikat. Namun dalam satu tahun terakhir, Han ditarik dari sorotan publik, dimana media terakhir kali menyebut namanya dalam pemberitaan pada Februari 2018.