TEMPO.CO, Caracas – Rencana pendukung oposisi Venezuela untuk menggelar konser musik di daerah perbatasan Cucuta, Kolombia, mendapat kritik dari pendiri band Pink Floyd beraliran rock asal Inggris, yang mendukung Presiden Nicolas Maduro.
Baca:
Pentolan Pink Floyd, Roger Waters, mengatakan konser musik untuk penggalangan dana sekitar US$100 juta atau sekitar Rp1.4 triliun itu hanyalah upaya untuk merusak citra pemerintahan sosialis Venezuela.
Pernyataan Waters ini tersebar lewat video yang beredar di jejaring sosial.
“Itu tidak terkait sama sekali dengan bantuan kemanusiaan,’ kata Waters, yang telah berusia 75 tahun. “Itu terkait dengan Richard Branson, yang percaya dengan pernyataan AS bahwa kami telah memutuskan untuk mengambil alih Venezuela apapun alasannya,” kata Waters, yang pernah tampil di Staples Center, Los Angeles, pada Juni 2017 seperti dilansir Reuters pada Selasa, 19 Februari 2019.
Baca:
Waters merupakan penulis lagu utama dari Pink Floyd. Beberapa album yang terkenal dari kelompok musik ini adalah “The Dark Side of the Moon” dan “The Wall”. Menurut dia, konser musik untuk Venezuela berupa membangun imej negatif soal Venezuela dan membenarkan terjadinya pergantian rezim.
“Sampai hari ini, tidak ada kerusuhan, pembunuhan, ataupun tindakan diktator nyata di Venezuela,” kata Waters. “Apakah kita benar-benar ingin Venezuela menjadi Irak, Suriah atau Libya. Saya tidak. Begitu juga bangsa Venezuela.”
Selain menyuarakan aspirasi politiknya terhadap Venezuela, Waters juga pernah menyatakan menolak kandidat Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, yang berasal dari sayap kanan.
Baca:
Miliarder asal Inggris, Richard Branson, yang juga berasal dari Inggris dan dikenal dengan gaya urakan dan gemar melakukan filantropi, mendukung konser musik di Cucuta, Kolombia itu. Dana hasil penggalangan dari konser ini akan digunakan untuk membeli berbagai makanan dan obat-obatan untuk warga Venezuela, yang sedang dilanda krisis ekonomi.
The humanitarian crisis in Venezuela worsens every day. Join Venezuela Aid Live, support the cause to help the country’s suffering people https://t.co/0ARSI1GpBk pic.twitter.com/IIg8sxGlGh
— Richard Branson (@richardbranson) February 15, 2019
The Red Cross and the UN, unequivocally agree, don’t politicize aid. Leave the Venezuelan people alone to exercise their legal right to self determination. pic.twitter.com/I0yS3u75b6
— Roger Waters (@rogerwaters) February 18, 2019
Sejumlah penyanyi terkenal asal Amerika Latin sudah menyanggupi untuk hadir seperti Alejandro Sanz, Nacho, Maluma, dan Luis Fonsi, yang terkenal lewat single Despacito.
Sir Richard Branson. washingtonpost.com
Konser bertema “Venezuela Live-Aid” ini mengingatkan publik dunia akan konser sejenis yang pernah digelar penyanyi Irlandia yaitu Bob Geldof pada 1985 untuk Ethiopia yang dilanda krisis kekeringan.
Baca:
Konser untuk Venezuela ini, seperti dilansir Reuters, merupakan upaya negara Barat untuk mendukung oposisi, yang menyalahkan pemerintahan sosialis Venezuela atas krisis ekonomi berkepanjangan dan hiperinflasi yang mencapai jutaan persen. Sekitar tiga juta warga Venezuela dikabarkan melarikan diri ke negara tetangga agar bisa mendapatkan pekerjaan.
Soal konser ini, juru bicara perusahaan Virgin, yang didirikan Branson, mengatakan,”Richard berusaha membangun kesadaran adanya krisis di Venezuela dan menggalang dana lewat acara ini. Ini bukan pernyataan politis dan AS tidak terlibat dalam aspek acara ini.”
Pemerintah AS seperti terlihat dari pernyataan Presiden Donald Trump dan Wapres Mike Pence mendukung penuh tokoh oposisi Juan Guaido, yang telah mendeklarasikan diri sebagai Presiden interim menggantikan Maduro. Oposisi mencoba membawa masuk berbagai bantuan dari sejumlah titik di perbatasan Venezuela seperti Cucuta baik lewat jalur darat atau laut.
Namun, seperti dilansir Aljazeera, Presiden Maduro menolak bantuan kemanusiaan ini, yang dinilainya bermuatan politis. Dia menyebut Venezuela bukanlah negara pengemis sambil mengatakan suplai makanan dan obatan sebanyak 300 ton telah tiba dari Rusia. Pemerintah juga mengumumkan bakal menggelar konser tandingan pada Jumat dan Sabtu di dekat perbatasan dengan daerah Cucuta.