Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perempuan Asal Prancis Sebut ISIS Eksekusi Mati Tanpa Alasan

image-gnews
Video eksekusi ISIS.[CNN]
Video eksekusi ISIS.[CNN]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua perempuan asal Perancis yang kabur dari ISIS menceritakan bagaimana ISIS mengeksekusi korbannya sewenang-wenang.

Di balik pagar sebuah kamp di wilayah yang dikuasai Kurdi di Suriah, para tahanan mengenakan kerudung wajah hitam panjang yang hanya menunjukkan mata mereka, dan disertai oleh tiga anak. Mereka diawasi secara ketat oleh para pejuang Kurdi.

Sekitar 500 perempuan asing telah diangkut ke kamp al-Hol dalam beberapa bulan terakhir, setelah dijemput oleh pasukan yang didukung AS di dekat desa-desa di mana mereka telah diambil satu per satu dari para pejuang, seperti dikutip dari Aljazeera, 19 Februari 2019.

Baca: Eropa Tolak Permintaan Trump Terima Kembali Anggota ISIS

Sejak awal, para perempuan Prancis ini tidak mau memberikan rincian pribadi untuk melindungi keluarga mereka di rumah.

Tetapi yang paling banyak bicara, seorang remaja berusia 29 tahun dari wilayah Lyon di Perancis, memiliki pesan.

"Kita bukan binatang. Kita manusia ... Kita punya hati, kita punya jiwa," katanya, sambil mata birunya menatap lurus ke depan.

Pasukan pimpinan Kurdi sekarang telah mengepung pejuang ISIL terakhir ke wilayah kurang dari setengah kilometer persegi di desa Baghouz, dan mengatakan satu-satunya pilihan mereka adalah menyerah.

Baca: Wilayah Kekuasaan ISIS di Suriah Tinggal 700 Meter Persegi

Perempuan kedua, yang berusia tiga puluhan, mengatakan dia, suaminya, dan tiga anak melarikan diri dari ketidaksepakatan ISIS terakhir awal bulan ini.

"Kami tidak setuju dengan para pejuang ISIS," katanya, dengan sedikit aksen Prancis selatan.

"Tapi kita tidak bisa mengatakan apa-apa."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Temannya bersikeras, "Pejuang ISIS membuat kami takut. Mereka akan berkata: 'Kami akan menggorok leher Anda, kami akan memperkosa Anda'".

Video eksekusi ISIS.[Daily Mail]

Setelah berminggu-minggu dibombardir dan kekurangan makanan ketika Pasukan Pertahanan Suriah masuk, dia mengatakan dia menyelipkan US$ 50 (Rp 705 ribu) ke penyelundup sehingga dia dan dua putranya bisa melarikan diri.

Kedua perempuan tersebut mengklaim bahwa mereka menjalani kehidupan yang damai di bawah ISIS dan bahwa suami mereka memiliki pekerjaan sipil.

Mereka mengatakan bahwa mereka kecewa dengan kenyataan hidup di "kekhalifahan" yang diproklamirkan ISIS melintasi petak besar Suriah dan negara tetangga Irak pada 2014.

"Kelompok itu mengeksekusi banyak orang tanpa bayaran, tanpa bukti, bahkan Muslim," kata perempuan yang lebih muda, yang mengklaim suaminya terbunuh.

Baca: Remaja Inggris Cerita Pengalaman Selama Tinggal di Daerah ISIS

Tapi mereka tidak mengutuk serangan mematikan ISIS pada surat kabar satir Charlie Hebdo dan ruang konser Bataclan di Perancis pada tahun 2015.

"Orang-orang yang melakukan itu ingin membalas serangan udara Prancis di Suriah," kata perempuan dari wilayah Lyon, Prancis.

Kedua perempuan ISIS itu berharap jika mereka diadili di Prancis, mereka mendapat hukuman singkat sehingga dia dapat melihat anak-anaknya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

2 jam lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

14 jam lalu

Ilustrasi aborsi. TEMPO
DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

1 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.


Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

3 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

4 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

4 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

4 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.


Harapan Putri Ariani di Hari Kartini, Perempuan Bisa Wujudkan Mimpi

4 hari lalu

Putri Ariani. Foto: Creathink
Harapan Putri Ariani di Hari Kartini, Perempuan Bisa Wujudkan Mimpi

Putri Ariani mengatakan Hari Kartini merupakan salah satu wujud hasil perjuangan memenuhi hak perempuan dalam memperoleh kesetaraan.