TEMPO.CO, Jakarta - Lebanon untuk pertama kali menunjuk seorang perempuan untuk menjabat sebagai menteri dalam negeri, Raya Al Hassan.
Perempuan menempati posisi menteri dalam negeri juga pertama di negara-negara Arab.
Baca: Pertama Kali, Arab Saudi Tampilkan Presenter Perempuan
Penunjukan perempuan sebagai menteri dalam negeri dinilai sebagai langkah maju bagi perempuan dalam politik Lebanon.
Siapa Raya Al Hassan?
Jabatan menteri bukan yang pertama bagi Hassan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai menteri keuangan pada periode 2009-2011.
Baca: Aktivis Libanon Protes Menteri Urusan Perempuan Dijabat Pria
Menurut Hassan, seperti dikutip dari Reuters, Minggu, 17 Februari 2019, penunjukkan dirinya sebagai menteri dalam negeri sebagai titik kebanggaan bagi seluruh wanita dan orang yang percaya pada kemampuan wanita.
"Ada banyak perempuan jadi menteri dalam negeri dan menteri pertahanan di dunia dan mereka telah membuktikan efisiens mereka. Ini mungkin fenomena baru bagi Lebanon dan negara-negara Arab, namun semoga ini akan berulang dan jadi tidak unik," kata Hassan.
Baca: Perkenalkan, Wanita Pertama di Kementerian Perburuhan Arab Saudi
Sejumlah politisi mengatakan kepada Euronews prioritas Hassan sebagai menteri dalam negeri adalah masalah keamanan, kekerasan di dalam negeri dan beban ekonomi yang sebagian ditimbulkan oleh hampir 1,5 juta pengungsi asal Suriah.
Selain Hassan, tiga perempuan lainnya menjabat menteri di kabinet pemerintahan baru Lebanon yang terdari dari 30 kementerian. Ketiga perempuan itu menjabat sebagai menteri energi, pembangunan, dan pemberdayaan ekonomi perempuan dan orang muda.