TEMPO.CO, Washington – Para pembantu Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah menemukan dana sekitar US$7 – 8 miliar atau sekitar Rp99 – 113 triliun di anggaran belanja negara yang akan dialihkan sebagai dana pembangunan tembok di perbatasan selatan dengan Meksiko.
Baca:
“Dana ini akan membayar sebagian dari total dana pembangunan tembok senilai US$23 miliar atau sekitar Rp325 triliun untuk tembok perbatasan sepanjang 3.200 kilometer,” begitu dilansir Reuters pada Kamis, 14 Februari 2019.
Trump akan menggunakan dana ini setelah menyatakan darurat nasional, yang memberinya kewenangan untuk mengalihkan alokasi penggunaan dana anggaran negara tanpa melewati persetujuan Kongres.
Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan pemerintah menemukan ada dana sebesar sekitar US$600 juta atau sekitar Rp8.5 triliun dari departemen Keuangan. Lalu ada dana sebesar US$2.5 miliar atau Rp35 triliun dari departemen Pertahanan terkait dana obat. Juga ada dana sekitar US$3.5 miliar atau sekitar Rp50 triliun dari dana konstruksi militer.
Baca Juga:
Baca:
“Seorang sumber mengatakan para pengacara di Gedung Putih dan lembaga lain meyakini angka-angka ini bakal bertahan jika ada gugatan hukum,” begitu dilansir Reuters.
Namun, rencana pengumuman darurat nasional, yang akan dilakukan Trump pada Jumat waktu setempat, justru menimbulkan perpecahan di tubuh Partai Republik
Senator Susan Collins, yang dikenal moderat, mengatakan,”Menyatakan darurat nasional untuk tujuan ini merupakan kesalahan Presiden.”
Statement on Government Funding Bill: pic.twitter.com/DrNv9D4rEi
— Sarah Sanders (@PressSec) February 14, 2019
Namun, faksi kanan dari Partai Republik, anggota DPR Mark Meadows, mengatakan,”Pada saat ini, Presiden Trump harus melakukan tindakan eksekutif. Dan saya akan mendukungnya untuk melindungi kedaulatan perbatasan negara.”
Baca:
Sedangkan pemimpin mayoritas Senat dari Partai Republik, Mitch McConnell, mengatakan akan mendukung Trump soal ini. Sebelumnya, dia sempat mengingatkan Trump bahwa deklarasi darurat nasional bakal memecah Partai Republik.
Presiden AS, Donald Trump, berdebat dengan Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Nancy Pelosi, dan Ketua Fraksi Partai Demokrat di Senat, Chuck Schumer, dengan disaksikan Wapres Mike Pence dan direkam awak media di Oval Office, Gedung Putih, mengenai pembangunan tembok di perbatasan Meksiko pada 11 Desember 2018. Fox News
Sikap Trump ini diambil setelah mengalami kebuntuan di DPR AS soal anggaran dana pembangunan tembok. Trump meminta dana US$5.7 miliar atau sekitar Rp80 triliun. Namun, Partai Demokrat, yang menguasai suara mayoritas di DPR AS, menolak permintaan itu.
Baca:
Pemimpin mayoritas DPR AS dari Partai Demokrat, Nancy Pelosi, mengatakan,”Jika Presiden bisa mendeklarasikan darurat nasional mengenai sesuatu yang dia cipatakan sebagai darurat, ilusi yang dia bentuk – coba pikir apa yang bisa seorang Presiden lakukan dengan nilai berbeda bagi rakyat Amerika.”
Senator Ron Wyden dari Partai Demokrat berjanji akan melawan keputusan Trump soal kondisi darurat nasional. “Saya akan melakukan semua upaya untuk menghentikan ide aneh dan mengerikan ini.”
CNN melansir Trump bakal menandatangani undang-undang anggaran yang disepakati Demokrat dan Republik sebelum mengumumkan kondisi darurat nasional. UU itu hanya mencantumkan dana tembok sekitar US$1.37 miliar atau sekitar Rp19 triliun untuk pembangunan pembatas fisik di perbatasan.