TEMPO.CO, Jakarta - Setahun lalu parlemen regional Catalonia memilih untuk mendeklarasikan kemerdekaan dari Spanyol menyusul referendum yang memerdekan diri dari Spanyol.
Sejak itu, politisi dan aktivis Catalan pro kemerdekaan telah ditahan dalam penahanan pra persidangan atas tuduhan pemberontakan, ketidaktaatan, dan penggelapan dana publik karena dugaan peran mereka dalam referendum dan deklarasi kemerdekaan berikutnya dari Spanyol.
Baca: Tokoh Catalonia Merdeka dari Spanyol Diancam Penjara 25 Tahun
Yang lainnya, seperti mantan Presiden Catalan Carles Puigdemont, telah melarikan diri dari Spanyol untuk menghindari tuduhan dan melobi kemerdekaan Catalonia di Uni Eropa.
Presiden Catalonia, Carles Puigdemont. REUTERS
Dua belas terdakwa diadili di hadapan Mahkamah Agung Spanyol pada hari Selasa di Madrid atas dugaan peran mereka dalam acara yang mengarah pada deklarasi Oktober 2017.
Para terdakwa menghadapi total gabungan sekitar 200 tahun penjara jika mereka diberikan hukuman maksimal.
Sebagian besar politisi yang diadili dari dua partai politik: Partai Kiri Republik Catalan (ERC) dan Partai Demokrat Katalan Eropa (PDeCAT).
Para pemimpin Majelis Nasional Catalan (ANC) dan Omnium Cultural (OC), dua organisasi masyarakat sipil pro kemerdekaan, juga akan diadili, dan berikut tokoh yang diadili, seperti dikutip dari Aljazeera, 13 Februari 2019.
Oriol Junqueras
Oriol Junqueras, mantan wakil presiden, adalah anggota berpangkat tertinggi dari pemerintahan Catalan sebelumnya yang diadili di hadapan Mahkamah Agung Spanyol. Dia menghadapi tuduhan pemberontakan dan penggelapan dan dituduh mendorong referendum meskipun memahami "risiko besar" kekerasan yang terkait dengan itu.
Junqueras, mantan guru sejarah, wali kota, dan anggota Parlemen Eropa, masih memimpin ERC dari penjara, memberinya pengaruh politik yang cukup besar dalam politik nasional Spanyol.
Kejaksaan Agung Spanyol meminta hukuman penjara 25 tahun, sedangkan Jaksa Agung Spanyol menuntut 12 tahun.
Baca: Setahun Referendum Catalonia, 6 Orang Ditahan Usai Demonstrasi
Joaquim Forn
Joaquim Forn, mantan menteri dalam negeri Catalan yang mengawasi pelaksanaan perintah jaksa agung di Catalonia, juga didakwa dengan pemberontakan dan penggelapan.
Dakwaannya juga menyatakan bahwa dia memahami risiko kekerasan yang terkait dengan referendum tetapi memilih untuk maju terus.
Forn memiliki sejarah politik yang panjang di Barcelona, menjabat sebagai anggota dewan kota sejak 1999 dan wakil wali kota pertama dari 2011 hingga 2015.
Kantor Kejaksaan Agung Spanyol meminta hukuman penjara 16 tahun, sedangkan Jaksa Agung Spanyol menuntut hukuman 11 tahun.
Jordi Sanchez dan Jordi Cuixart