Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemberlakuan Shutdown Makin Dekat, Parlemen AS Masih Beda Suara

image-gnews
Gedung Kapitol difoto melalui pagar berantai di Washington, Amerika Serikat, Senin (30/9). Sekitar satu juta pegawai pemerintahan AS membuat rencana darurat pada hari Senin jika terjadi 'shutdown' atau penutupan pada tengah malam, dengan serikat pekerja mereka menuntut Kongress untuk segera membuat kesepakatan. REUTERS/Kevin Lamarque
Gedung Kapitol difoto melalui pagar berantai di Washington, Amerika Serikat, Senin (30/9). Sekitar satu juta pegawai pemerintahan AS membuat rencana darurat pada hari Senin jika terjadi 'shutdown' atau penutupan pada tengah malam, dengan serikat pekerja mereka menuntut Kongress untuk segera membuat kesepakatan. REUTERS/Kevin Lamarque
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Negosiasi agar shutdown tidak kembali dilakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghadapi jalan buntu. Dua partai terbesar Amerika Serikat yakni Partai Demokrat dan Partai Republik belum menemukan kata sepakat mengenai kebijakan penahanan imigran. 

“Pembicaraan ini sekarang dihentikan,” kata Senat Partai Republik Richard Shelby, Minggu, 10 Februari 2019.

Baca: Shutdown Amerika Serikat Mengancam Pertumbuhan Lapangan Kerja 

Dikutip dari Reuters, Senin, 11 Februari 2019, anggota parlemen Amerika Serikat sampai sekarang masih berusaha menyelesaikan masalah pendanaan keamanan wilayah perbatasan. Pada pekan ini dilakukan sebuah negosiasi panel khusus yang diharapkan bisa mencapai kata sepakat pada Senin, 11 Februari waktu Amerika Serikat.   

Salah satu poin ketidak sepahaman adalah Partai Demokrat meminta pendanaan bagi imigran ilegal yang ditahan oleh Kepolisian Imigrasi dan Bea Cukai, dikurangi. Akan tetapi, Partai Republik meminta agar pendanaan ditambah supaya bisa mempercepat proses deportasi para imigran ilegal itu.   

Baca: Shutdown Amerika Serikat Mulai Ancam Sektor Penerbangan 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anggota Senat Amerika Serikat dari Partai Demokrat Jon Tester mengatakan proses negosiasi masih alot. Tester adalah satu dari 17 negosiator yang berharap bisa mencapai kata sepakat sehingga shutdown tak perlu lagi diberlakukan oleh Trump. Namun Shelby pesimis pihaknya bisa mencapai kata sepakat pada Senin nanti. 

Anggota parlemen Amerika Serikat berharap akan tercipta sebuah kesepakatan pada Senin, 11 Februari 2019 yang mengizinkan mereka meloloskan sebuah rancangan undang-undang ke DPR dan senat Amerika Serikat mengenai pendanaan bagi Kementerian Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat dan lembaga-lembaga lainnya.

Pada 25 Januari 2019 lalu, Presiden Trump setuju untuk mengakhiri shutdown yang sudah berlangsung selama 35 hari. Namun dibalik melunaknya sikap itu, Trump menuntut uang pembangunan tembok perbatasan Amerika - Meksiko sebesar US$ 5,7 miliar atau Rp 80 triliun, dicairkan.

Trump menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat karena dukungan Partai Republik. Dia menetapkan batas tenggat waktu kepada parlemen Amerika Serikat untuk mencapai kata sepakat sampai 15 Februari 2019, jika tidak dia akan kembali memberlakukan shutdown. 

Membangun tembok di wilayah perbatasan Amerika Serikat – Meksiko telah menjadi janji kampanye Presiden Trump demi menghentikan imigran – imigran tak berdokumentasi dan menghentikan arus imigran yang tinggal di Amerika Serikat secara ilegal. Shutdown telah dijadikan alat bagi Trump agar dana untuk membangun tembok perbatasan itu dikucurkan. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

1 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

4 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

9 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

10 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

12 jam lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

12 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

12 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

22 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

1 hari lalu

Logo Biro Investigasi Federal terlihat di markas besar FBI di Washington, AS, 14 Juni 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.