TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bocah laki-laki berusia 18 tahun diduga bunuh diri dengan cara menggantung diri setelah berselisih dengan anggota keluarganya karena tidak diberi smartphone untuk bermain PUBG.
Dikutip dari Hindustan Times, 9 Februari 2019, remaja yang merupakan penduduk daerah Nehru Nagar di Kurla, Mumbai, mengambil tindakan ekstrem ketika dia meminta dibelikan smartphone high-end seharga sekitar 37.000 Rupee atau sekitar Rp 7 juta untuk bisa bermain game online PUBG dengan optimal.
Baca: Kabar Mobile Legends Bakal Diblokir, Kominfo: Itu Hoax
Namun, keluarga pemuda itu menolak untuk mengindahkan permintaannya dan berpendapat bahwa bocah itu tidak akan diberi smartphone, atau dengan harga tidak lebih dari 20.000 atau Rp 4 juta, kata polisi.
Merasa bingung, remaja itu kemudian mengambil tali dan diduga bunuh diri dengan menggantung diri dari kipas langit-langit di dapur tempat tinggalnya.
Baca Juga:
Sebuah kasus kematian karena kecelakaan telah didaftarkan oleh polisi dan penyelidikan lebih lanjut dalam masalah ini sedang berlangsung.
Game battle royale Playerunknown's Battlegrounds atau PUBG. Kredit: World Gaming
PlayerUnknown’s Battlegrounds atau disingkat PUBG adalah permainan multiplayer daring tempat sekitar 100 pemain bertarung secara gratis untuk semua pertempuran di mana satu-satunya yang selamat muncul sebagai pemenang.
Baca: 2019, PUBG akan Rilis 4 Fitur Ini
Ada desakan untuk melarang game PUBG karena membuat ketagihan dan telah dikaitkan dengan hasil siswa yang buruk dalam ujian.
Baru-baru ini, seorang siswa berusia 11 tahun mengajukan permohonan melalui ibunya yang meminta Pengadilan Tinggi Mumbai, India, untuk melarang PUBG karena "mempromosikan kekerasan, agresi dan penindasan siber".