TEMPO.CO, Turku – Kereta gantung yang baru saja diluncurkan di Turku, Finlandia, menjadi bahan olok-olokan netizen di jejaring sosial media.
Baca:
Ini karena proyek senilai sekitar 5.4 juta euro atau sekitar Rp76 miliar ini menghasilkan kereta gantung dengan desain yang jauh berbeda dari rancangan awalnya, yang terlihat ramping, pada 2015.
Proyek ini menjadi sorotan publik karena jumlah anggaran yang menggelembung dari rencana awal 2.5 juta euro atau sekitar Rp35 miliar dan melewati tenggat pengerjaan hingga 2 tahun.
Baca:
Netizen mengolok-olok bentuk kereta gantung di Kota Turku, yang baru diluncurkan pada awal pekan ini.
Vaunu on tarkoituksella ”ajan patinoiman näköinen” ja sen ulkoasu on suunniteltu sopimaan yhteen Kakolan vanhojen vankilarakennusten ja uusien asemarakennusten kanssa. https://t.co/NyCtC6b5IH #turku #funikulaari
— Turun kaupunki (@Turkukaupunki) February 7, 2019
Meanwhile, in Turku.#Funikulaari #Funicular pic.twitter.com/xkh65eGXMg
— Kai Salmi (@Kai_Salmi) February 7, 2019
Netti ei nuku #turku #funikulaari
— Vitonen (@vtoijonen) February 7, 2019
FBn KKSA-ryhmästä tämä pic.twitter.com/Bb0WfC5bjW
New funicular to Kakola Hill in Turku #funicular #Kakola #Funikulaari #LeitnerRopeways #Turku #Finland #Suomi @cityofturku @VisitTurku#Funikulaari #Kakola #Turku #funicular #StarWars #DarkVador pic.twitter.com/uanRKkK2KQ
— Funimag (@funimag) February 7, 2019
“Kereta gantung itu lebih mirip dengan kendaraan lapis baja untuk mengangkut tentara ke medan pertempuran,” begitu dilansir Russia Today pada Jumat, 8 Februari 2019.
Baca:
Sejumlah netizen lalu membandingkan bentuk kereta gantung persegi empat miring ala jajaran genjang ini dengan helm Darth Vader, mobil Paus, kereta pengangkut batu bara hingga mobil tahanan anti-peluru. Ada juga yang menyamakannya dengan tempat sampah.
“Saya pikir itu lelucon. Tapi gambar itulah yang disampaikan ke publik dan gambar lain yang sebenarnya jadi kereta gantung di Turku,” kata seorang netizen seperti dilansir Newsnowfinland.
Baca:
Meski telah diluncurkan, kereta gantung ini baru akan beroperasi penuh pada Maret 2019. Penumpang membutuhkan waktu satu menit untuk naik hingga ke puncak menuju destinasi turis yaitu Kakolanmaki Hill.