Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uni Eropa Menyayangkan AS Keluar dari Perjanjian Senjata Nuklir

image-gnews
Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend dalam konferensi pers pasca pencabutan larangan terbang maskapai Indonesia di rumah dinas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Juni 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend dalam konferensi pers pasca pencabutan larangan terbang maskapai Indonesia di rumah dinas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Juni 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guérend menyayangkan keputusan Amerika Serikat menarik diri dari Pakta Pengendalian Senjata Nuklir atau INF yang dibuat dengan Rusia. Guérend bahkan menyebut keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump itu sebagai keputusan yang salah.

"Uni Eropa sangat yakin kita membutuhkan forum dialog dan negosiasi internasional. Jadi ini keputusan yang salah," kata Guérend kepada Tempo, Jumat, 8 Februari 2019 disela-sela acara Penghargaan Uni Eropa untuk Wartawan' atau #eu4wartawan di Jakarta.

Baca: Rusia Pertimbangkan Pakta Senjata Nuklir Baru Ganti INF

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guérend. Sumber: TEMPO/Suci Sekar

Baca: Cina Menentang Amerika Serikat Keluar dari Pakta Senjata Nuklir

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Guérend, sekarang yang paling penting bukan berlomba-lomba mengembangkan senjata, tetapi mengendalikan pengembangan senjata. Menyusul keputusan Amerika Serikat menarik diri dari Pakta Pengendalian Senjata Nuklir, Guérend pun mengimbau seluruh pihak terkait melakukan dialog, baik dalam skala besar maupun kecil agar ada aturan pengendalian senjata khususnya ketika menyangkut senjata pemusnah massal.

"Jadi, kami percaya pakta ini sangat berguna dan jika pakta ini sudah ketinggalan jaman, maka kami mendorong seluruh pihak terkait agar memperbaharui dan menghormati pakta tersebut," kata Guérend.

Sebelumnya pada 2 Februari 2019 lalu, Washington mengumumkan rencananya menarik diri dari Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh. Langkah ini tidak akan dilakukan jika Moskow mau menghentikan pelanggaran yang dilakukan terhadap pakta pengendalian senjata yang dibuat pada 1987 itu.

Salah satu poin yang termaktub dalam Pakta Pengendalian Senjata Nuklir jarak jauh adalah Amerika Serikat dan Rusia tidak boleh menempatkan senjata rudalnya di kawasan Eropa. Penghentian pakta ini telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya sebuah perlombaan senjata antara Amerika Serikat dengan Moskow sehingga secara geografi menempatkan negara-negara Eropa dalam bahaya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

4 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

5 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

5 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

6 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.


Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

7 hari lalu

Petugas polisi berdiri selama protes yang oleh penyelenggara disebut sebagai
Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

Sebagian besar negara anggota PBB masuk ke dalam daftar negara yang sudah mengakui negara Palestina. Negeri sedang mengalami konflik dengan Israel


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

7 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

9 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.


Langkah Nyata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez Akui Negara Palestina

10 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Langkah Nyata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez Akui Negara Palestina

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez siap mengakui negara Palestina. Berikut langkah Pedro Sanchez ajak Eropa dukung kemerdekaan Palestina.


Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

14 hari lalu

Ilustrasi perempuan mengunjungi rumah tetangga. Foto: Freepik.com
Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

Spanyol berencana menghapus golden visa yakni program yang memberikan hak kepada warga di luar Uni Eropa untuk membeli proporti di Spanyol


Jerman Legalkan Ganja untuk Rekreasi Mulai 1 April 2024

22 hari lalu

Ilustrasi Ganja. Getty Images
Jerman Legalkan Ganja untuk Rekreasi Mulai 1 April 2024

Pemerintah Jerman melegalkan penggunaan ganja untuk rekreasi mulai 1 April 2024, menyusul negara-negara Eropa lainnya.