TEMPO.CO, Jakarta - Putri Ubolratana Rajakanya mencalonkan diri sebagai perdana menteri dalam pemilu Thailand yang diadakan pada 24 Maret 2019. Hampir tidak ada informasi, termasuk di jejaring media sosial, tentang aktivitas politik anak sulung raja Bhumibol Adulyadej dan ratu Sirikit. Sehingga majunya sang putri dalam pemilu mendatang di luar perkiraan.
Baca: Pemilu Thailand, Putri Raja Jadi Kandidat Perdana Menteri
Putri Ubolratana lahir pada 5 April 1951 di Lausanne, Swiss. Semasa kecil ia dipanggil La Poupee atau dalam bahasa Prancis artinya boneka, seperti dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 9 Februari 2019.
Ia memiliki 3 saudara kandung, yakni Vajiralongkorn, saat ini sebagai raja Thailand menggantikan ayahnya yang telah mangkat, kemudian putri Maha Chakri Sirindhorn dan Putri Chulabhorn.
Baca: Hak Istimewa Raja Bhumibol Adulyadej
Putri Ubolratana lulus sarja dari kampus kelas dunia, Massachusetts Institute of Technology atau MIT di Amerika Serikat dengan mengambil program matematika. Dia menyelesaikan gelar masternya di bidang kesehatan publik dari University of California di Los Angeles.
Putri melepaskan gelar kerajaannya setelah menikahi pria Amerika Peter Ladd Jensen pada tahun 1972. Mereka memiliki tiga anak dari pernikahan itu, Ploypailin Jensen, Bhumi Jensen, dan Sirikitiya Jensen.
Baca: Raja Thailand Teken Dekrit Setuju Pemilu Digelar
Putri Ubolratana tinggal di AS sejak menikah hingga 1998, saat ia menceraikan suaminya. Dia kemudian kembali ke tanah airnya pada 2001.
Putri Ubolratana hari Jumat ini, 8 Februari 2019 dilaporkan telah mencalonkan diri sebagai kandidat perdana menteri dalam pemilu yang digelar pada 24 Maret 2019.
Nama Putri Ubolratana Rajakanya resmi didaftarkan di Komisi pemilu Thailand. Komisi akan mengumumkan daftar nama kandidat perdana menteri yang lolos untuk bertarung dalam pemilu mendatang