TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria di Texas, Amerika Serikat, meninggal setelah rokok elektrik atau vape yang dia gunakan meledak dan merobek arteri karotisnya.
Tim medis Wilayah Tarrant mengatakan bahwa William Brown meninggal di rumah sakit Fort Worth pada 29 Januari, hanya beberapa minggu setelah ulang tahunnya yang ke-25, menurut laporan CNN, dikutip 6 Februari 2019.
Sertifikat kematian mengatakan dia meninggal karena infark otak dan herniasi setelah komponen vape yang meledak melukai arteri karotis kirinya.
Baca: Atasi Kecanduan, BPOM AS Larang Penjualan Vape Rasa Buah
Ledakan itu dilaporkan terjadi pada 27 Januari, di tempat parkir sebuah toko yang menjual persediaan dan perlengkapan vape.
Manajer Smoke and Vape DZ mengatakan kepada KTVT bahwa ia menelepon ambulans setelah ledakan.
Brown pergi ke toko untuk meminta bantuan bagaimana cara menggunakan vape-nya, tetapi tidak membeli apa pun, menurut KTVT. Toko mengatakan mereka tidak menjual merek vape itu.
William Brown.[New York Post]
Brown dilarikan ke rumah sakit dan keluarganya mengatakan kepada KTVT bahwa ia mengalami koma dan x-ray menunjukkan bahwa sebagian pecahan rokok elektrik itu bersarang di tenggorokannya.
"Tiga potong benda itu masuk ke tenggorokannya dan tetap di sana," kata neneknya, Alice Brown kepada KTVT.
Baca: Teliti Bahaya Rokok Elektrik, Philip Morris Gugat Korea Selatan
Seorang juru bicara JPS Health Network mengatakan dia tidak bisa mengomentari spesifik kasus Brown karena undang-undang privasi kesehatan. Dia mengatakan mereka terus berkomunikasi dengan keluarga Brown dan menyatakan belasungkawa.
"Kami berpegang teguh pada standar tertinggi dalam menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dan akan menangani masalah keluarga dengan serius saat kami meninjau semua yang terjadi," katanya kepada CNN dalam sebuah pernyataan.
Grafis: Vape Versus Rokok Tembakau, Mana Lebih Aman?
Rokok elektrik atau vape adalah perangkat yang dioperasikan dengan baterai yang memanaskan cairan untuk membuat aerosol yang dapat dihirup seperti asap rokok biasa. Cairan tersebut biasanya mengandung nikotin dan dapat memiliki perasa, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC). CDC mengatakan lebih dari satu dari setiap 10 orang dewasa telah mencoba rokok elektrik.
Ada 195 insiden kebakaran dan ledakan vape terpisah di Amerika Serikat yang dilaporkan oleh media antara 2009 dan 2016, menurut sebuah laporan oleh US Fire Administration.