TEMPO.CO, Jakarta - Monumen makam filsuf Jerman, Karl Marx di London utara, Inggris telah dirusak dengan menggunakan palu.
Friends of Highgate Cemetery Trust, organisasi yang didirikan oleh para relawan untuk merawat makam, melalui Twitter menyebarkan pengrusakan makam Karl Marx pada hari Selasa, 5 Februari 2019, seperti dilansir dari Reuters.
Baca: Kota Trier Jerman Rilis Uang Kertas '0 Euro' Mengenang Karl Marx
Monumen makam Karl Marx diduga dirusak dengan menggunakan palu. [SKY NEWS]
Menurut laporan Sky News, pelaku pengrusakan diduga menggunakan palu merusak tulisan nama Karl Marx di atas marmer.
"Tampaknya ini serangan yang disengaja ke monumen Karl Marx sendiri," kata Ian Dungavell, Kepala Eksekutif Friends of Highgate Cemetery Trust.
Baca: Cara Cina Merawat Ajaran Karl Marx kepada Generasi Muda
Menurut Dungavell kepada CNN, serangan terhadap monumen Karl Marx terjadi beberapa kali. Pengrusakan paling parah pada tahun 1970 ketika monumen itu dirusak dengan menggunakan bom pipa.
Beberapa tahun belakangan ini, monumen Karl Marx disiram cat dan seseorang berusaha mematahkan kepala patung Karl Marx dengan tali.
Tindakan vandalisme dengan menggunakan palu sudah dilaporkan ke kepolisian Scotland Yard. Belum diketahui siapa pelaku pengrusakan monumen Karl Marx.
Karl Marx merupakan sosok penuh kontraversi yang menggagas dasar-dasar komunisme dengan menolak adanya kelas sosial. Ide Marx telah memakan korban jutaan orang tewas di masa Joseph Stalin berkuasa di Uni Sovyet dan Mao Zedong di Cina.