Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peniru Rodrigo Duterte Sempat Takut Dibunuh Bos Narkoba

image-gnews
Cresencio Extreme (kanan), peniru Rodrigo Duterte, bersama Howard X yang meniru pemimpin Korut Kim Jong Un.[NZ Herald]
Cresencio Extreme (kanan), peniru Rodrigo Duterte, bersama Howard X yang meniru pemimpin Korut Kim Jong Un.[NZ Herald]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cresencio Extreme, peniru Presiden Filipina Rodrigo Duterte, mengaku sempat cemas jika bos narkoba mengincar atau membunuh dirinya karena terlalu mirip Duterte.

Ketenaran adalah fenomena baru bagi ayah lima anak dari daerah Manticao di Filipina selatan, yang hingga pekan lalu belum pernah bepergian ke luar negara asalnya.

Cresencio mengaku cemas jika dia menjadi target bagi mereka yang menentang Duterte yang sebenarnya, karena presiden Filipina itu punya kebijakan keras terhadap gembong narkoba.

Baca: Dikabarkan Meninggal,Presiden Duterte Muncul di Facebook

Cresencio mendapat perhatian luas di Filipina awal tahun lalu setelah tampil di reality show Pilipinas Got Talent. Diapit oleh empat pengawal, Cresencio berpidato dengan gaya Duterte, bahkan meniru mimiknya.

"Saya dulu takut pada kenyataan bahwa saya terlihat seperti Duterte sampai manajer TV mengatakan kepada saya untuk menikmatinya karena ini adalah pengalaman sekali seumur hidup," katanya, seperti dikutip dari South China Morning Post, 5 Februari 2019.

Peniru Presiden Filipina Rodrigo Duterte (depan tengah), yang memakai nama Cresencio Extreme, dan seorang pemimpin Korea Utara Kim Jong Un palsu bernama Howard X melayani foto orang-orang di Hong Kong.[ABS-CBN]

"Saya tidak pernah bisa mengantisipasi reaksi orang. Salah satu tujuan Duterte adalah untuk membunuh semua raja obat bius dan menyingkirkan korupsi, jadi ketika orang-orang tahu saya mirip dia, saya takut para raja obat bius akan mengira saya adalah Presiden dan membunuh saya," aku Cresencio.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun dia mengaku tidak lagi takut, dia mengambil tindakan pencegahan ekstra dengan meminta keamanan ketika dia muncul di televisi dan pergi ke luar memakai topeng pada saat dia lebih suka tidak dikenali.

Cresencio Extreme (kiri) yang berpenampilan mirip Presiden Filipina Rodrigo Duterte, dan Howard X, yang berpenampilan menyerupai pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un di Hong Kong. Youtube

Mengambil saran dari Howard, yang telah berkarier sebagai peniru pemimpin Korea Utara di acara-acara promosi, Cresencio memperketat pengaturan privasinya di Facebook dan menghapus foto online keluarganya untuk melindungi mereka dari perhatian di sekitarnya.

"Saya mengatakan kepadanya, 'Saya sudah melakukan ini sejak 2012 dan saya masih hidup', jadi ada peluang bagus dia akan tetap hidup juga," kata Howard. "Ini adalah Duterte yang bagus, dia sopan dan bijaksana, tetapi Duterte yang lain sangat cocok dengan Anda."

Baca: Pesan Tahun Baru Imlek, Duterte Tekankan Hubungan Cina - Filipina

"Kami telah berlatih beberapa frasa. Saya harus mendorongnya untuk mengatakan hal-hal seperti 'Orang-orang bodoh itu tidak berpikir; mereka adalah bajingan...dan kematian bagi para raja narkoba'," lanjut Howard menirukan gaya Duterte asli.

Howard X dan Cresencio membuat heboh orang-orang di Hong Kong, terutama para pekerja Filipina, pada Ahad kemarin ketika menyamar sebagai Presiden Rodrigo Duterte dan Kim Jong Un, lengkap dengan pakaian khas masing-masing pemimpin.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

9 menit lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

Ferdinand Marcos Jr. akan menerapkan tindakan balasan yang proporsional terhadap serangan Cina di Laut Cina Selatan.


Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

23 jam lalu

Teluk Oman telah melihat serangan drone lapis baja sebelumnya - pada tahun 2021 serangan Iran yang diduga menghantam kapal tanker Mercer Street. REUTERS
Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman


Usai Insiden dengan Filipina, Cina Perketat Penjagaan di Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Kapal militer Tiongkok beroperasi di Whitsun Reef di Laut Cina Selatan, 2 Desember 2023. Penjaga Pantai Filipina/Handout via REUTERS.
Usai Insiden dengan Filipina, Cina Perketat Penjagaan di Laut Cina Selatan

Kementerian Pertahanan Cina memperingatkan Filipina untuk berhenti melakukan tindakan "provokatif" di Laut Cina Selatan.


Filipina Ditunjuk sebagai Tuan Rumah Piala Dunia Bola Voli Putra 2025, Geser Posisi Indonesia

7 hari lalu

Ilustrasi Bola Voli. ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Filipina Ditunjuk sebagai Tuan Rumah Piala Dunia Bola Voli Putra 2025, Geser Posisi Indonesia

Filipina mengalahkan Indonesia pada pengajuan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia Bola Voli Putra atau Mens World Championships 2025.


Jurnalis Asia Tenggara Luncurkan Jaringan Anti-korupsi Baru: JAC

8 hari lalu

Journalist Against Corruption (JAC) baru saja dibentuk beranggotakan 35 wartawan dari tujuh negara di Asia Tenggara pada Rabu, 20 Maret 2024. Para jurnalis di organisasi ini berkomitmen untuk meningkatkan liputan mereka mengenai isu-isu korupsi di kawasan Asia Tenggara. Tempo/Dokumentasi JAC
Jurnalis Asia Tenggara Luncurkan Jaringan Anti-korupsi Baru: JAC

Jaringan jurnalis antikorupsi ini bertujuan untuk menjadi platform untuk investigasi kolaboratif nasional dan regional serta kesempatan pelatihan.


Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

14 hari lalu

Imelda Marcos. AP/Pat Roque
Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

Mantan Ibu Negara Imelda Marcos keluar dari rumah sakit setelah pekan lalu dirawat karena pneumonia ringan.


Kanselir Jerman Olaf Scholz Serukan Deeskalasi di Laut Cina Selatan

15 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengadakan konferensi pers di Berlin, Jerman, 12 Maret 2024. REUTERS/Liesa Johannssen
Kanselir Jerman Olaf Scholz Serukan Deeskalasi di Laut Cina Selatan

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan deeskalasi sengketa Laut Cina Selatan harus menjadi prioritas.


Dua Awak Kapal Filipina Tewas dalam Serangan Rudal Houthi di Teluk Aden

21 hari lalu

Militan Houthi yang didukung Iran di Yaman telah meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah. REUTERS
Dua Awak Kapal Filipina Tewas dalam Serangan Rudal Houthi di Teluk Aden

Dua dari tiga awak kapal yang tewas dalam serangan mematikan Houthi di Teluk Aden dikonfirmasi sebagai warga negara Filipina.


Kelompok Transgender Filipina dan Thailand Baku Hantam, Apa Penyebabnya?

22 hari lalu

Ilustrasi tawuran / perkelahian / kerusuhan. Shutterstock
Kelompok Transgender Filipina dan Thailand Baku Hantam, Apa Penyebabnya?

Polisi Thailand membubarkan perkelahian antara kelompok transgender Filipina dan Thailand


Ferdinand Marcos Jr Sebut Filipina Tak akan Serahkan Yurisdiksi Maritim di Laut Cina Selatan

23 hari lalu

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Aaron Favila/POOL via REUTERS
Ferdinand Marcos Jr Sebut Filipina Tak akan Serahkan Yurisdiksi Maritim di Laut Cina Selatan

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menyayangkan Cina terus melanggar kedaulatan dan yurisdiksi negaranya di Laut Cina Selatan.