TEMPO.CO, Ottawa – Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengumumkan bantuan senilai 53 juta dolar Kanada atau sekitar Rp560 miliar kepada para pengungsi Venezuela.
Baca:
Trudeau mengatakan seusai pertemuan Lima Group di Ottawa pada Senin, 4 Februari 2019 dengan Kanada bertindak sebagai tuan rumah.
“Kanada meningkatkan bantuannya untuk menangani kebutuhan paling mendesak warga Venezuela di lapangan termasuk sekitar tiga juta pengungsi,” kata Trudeau seperti dilansir media CBC asal Kanada pada Senin, 4 Februari 2019.
Kanada mengalokasikan dana ini untuk membantu warga Venezuela yang melarikan diri ke sejumlah negara tetangga karena kekurangan bahan makanan. Dana bantuan ini sebagai tambahan dari dana bantuan pertama sebesar 2.2 juta dolar Kanada untuk keperluan serupa.
Baca:
Lima Group terdiri dari Kanada, Argentina, Brasil, Chile, Kolombia, Kosta Rika, Guatemala, Guyana, Honduras, Panama, Paraguay, Peru dan Saint Lucia.
“Dana ini akan didistribusikan kepada mitra terpercaya di wilayah ini untuk membantu mereka dalam membantu Venezuela dan warganya,” kata Trudeau.
Sushi [Art Babych/Dmitry A/Shutterstock]
Rezim otoriter pimpinan Presiden Nicolas Maduro telah membantah ada kekurangan bahan pangan meluas. Dia menuding yang terjadi adalah kelangkaan pangan lokal. Dan ini terjadi karena operasi intelijen CIA dan para penyelundup yang memicu terjadinya kelangkaan pangan.
Baca:
Pengamat justru menyalahkan Maduro karena salah mengelola ekonomi negaranya sehingga muncul kelangkaan pangan. Venezuela sempat menjadi negara terkaya di Amerika Latin karena memiliki cadangan minyak terbesar di dunia.
“Ada kelangkaan akses dasar seperti suplai pangan sehingga warga meninggalkan negaranya,” kata Marie-Claude Bibeau, yang merupakan menteri Pembangunan Internasional Kanada.
Baca:
Saat ini, seperti dilansir Reuters, Maduro berkeras tidak akan mundur atau menggelar pemilu ulang Venezuela seperti diminta oposisi dan negara Barat. Dia malah menulis surat meminta bantuan Paus Fransiskus sebagai fasilitator.