TEMPO.CO, Jakarta - Inggris menghidupkan kembali rencana darurat era perang dingin untuk merelokasi Ratu Elizabeth II jika terjadi kerusuhan di London terkait carut-marut negosiasi Brexit. Dua sumber di pemerintah Inggris mengatakan tindakan ini akan dilakukan jika Inggris mengalami gangguan serius dalam proses keluarnya dari Uni Eropa atau Brexit pada bulan depan.
"Rencana - rencana evakuasi darurat ini pernah diujikan pada era perang dingin dan sekarang telah dievaluasi lagi apabila ada gangguan karena tidak adanya kata sepakat dalam negosiasi Brexit," tulis Sunday Times pada Minggu, 3 Februari 2019, berdasarkan keterangan dua sumber, yang keberatan dipublikasi identitasnya.
Inggris juga telah mempelajari sejumlah rencana untuk memindahkan keluarga kerajaan, termasuk Ratu Elizabeth II ke lokasi yang jauh dari ibu kota London.
Baca: Brexit di Ujung Tanduk, Kekacauan Ekonomi Mengancam Inggris
Foto resmi sesudah Pernikahan Pangeran Charles dan Camilla, bersama keluarga besarnya, termasuk Pangeran Harry dan William, Tom dan Laura Parker Bowles, Ratu Elizabeth II dan suaminya di Windsor, 2005. Hugo Burnand/Pool/Getty
Baca: Apa Saja yang Akan Terjadi di Inggris Jika Brexit Gagal?
Dikutip dari reuters.com, Senin, 4 Februari 2019, pemerintah Inggris masih terseok-seok dalam mendapatkan dukungan anggota parlemen terkait masa transisi Inggris keluar dari Uni Eropa. Inggris harus sudah angkat kaki dari lembaga terbesar di Benua Biru itu per 29 Maret 2019. Pemerintah Inggris serta para pengusaha negara itu sekarang sedang mempersiapkan rencana lain jika tidak tercapai kata sepakat aturan hubungan Inggris dan Uni Eropa pasca-Brexit.
Para pengusaha Inggris telah memperingatkan akan kemungkinan gangguan. Sebab proses Brexit yang berbelit-belit telah menyebabkan keterlambatan ekspor barang-barang dari Uni Eropa ke Inggris karena prosedur baru pengecekan bea cukai. Sudah muncul pula kekhawatiran akan kurangnya pasokan makanan dan obat-obatan.
Sebelumnya dalam pidato tahunannya Januari lalu, Ratu Elizabeth II, 92 tahun, secara tak langsung menyerukan kepada para politikus agar mencapai kata sepakat dalam proses Brexit. Dai Davies, mantan polisi perlindungan keluarga kerajaan mengatakan Ratu Elizabeth II memang sebaiknya di relokasi jika terjadi kerusuhan di London.