TEMPO.CO, Caracas – Gedung Putih memperingatkan para pedagang agar tidak membeli komoditas emas dan minyak dari Venezuela pasca diberlakukannya sanksi kepada pemerintahan sosialis pimpinan Presiden Nicolas Maduro.
Baca:
“Saran saya kepada para bankir, broker, pedagang, fasilitator dan pelaku bisnis lainnya: jangan melakukan transaksi bisnis membeli emas, minyak atau komoditas Venezuela lainnya yang sedang dicuri dari rakyat Venezuela oleh mafia Maduro. Kami siap untuk melakukan tindakan berikutnya,” kata Bolton lewat cuitan di akun @AmbJohnBolton pada Rabu, 30 Januari 2019 waktu setempat.
Bolton juga mencuit pada 1 Februari 2019 mendoakan Maduro dan pejabat tinggi Venezuela agar setera pensiun secara damai. “Tinggal di tepi pantai yang indah jauh dari Venezuel. Mereka seharusnya memanfaatkan tawaran amnesti dari Presiden Guaido. Lebih cepat lebih baik,” kata Bolton.
Baca:
Seperti dilansir Reuters, pemerintah AS mengenakan sanksi ekonomi kepada Venezuela berupa larangan pembelian minyak mentah dari perusahaan pelat merah Venezuela yaitu PDVSA. Ini dilakukan untuk mencukur pendapatan perusahaan dan melemahkan Presiden Maduro, yang diminta mundur.
I wish Nicolas Maduro and his top advisors a long, quiet retirement, living on a nice beach somewhere far from Venezuela. They should take advantage of President Guaido’s amnesty and move on. The sooner the better.
— John Bolton (@AmbJohnBolton) January 31, 2019
My advice to bankers, brokers, traders, facilitators, and other businesses: don’t deal in gold, oil, or other Venezuelan commodities being stolen from the Venezuelan people by the Maduro mafia. We stand ready to continue to take action.
— John Bolton (@AmbJohnBolton) January 30, 2019
AS mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido, yang merupakan Presiden Majelis Nasional atau parlemen Venezuela. Guaido telah menobatkan dirinya sendiri sebagai Presiden interim negara itu dan berjanji menggelar pemilu secepatnya.
Baca:
Reuters melansir Presiden Donald Trump dan Wapres Mike Pence juga menyatakan dukungan terbuka lewat rekaman pidato kepada Guaido. Pada Rabu lalu, Trump menelpon Guaido untuk mengucapkan selamat karena menjadi Presiden interim. Trump mengulangi dukungan AS kepada Guaido agar memimpin Venezuela kembali menjadi negara demokrasi.
Alih-alih mengikuti saran agar pensiun, Presiden Maduro mengunggah kegiatan kenegaraan menerima surat penugasan duta besar sejumlah negara di istana kepresidenan Venezuela. Ada duta besar Laos, Mozambik, Benin, Dominika, Zambia, dan Suriname pada Kamis, 31 Januari 2019 waktu setempat.
Baca:
Dia juga menggungah pidato di akun Twitter @nicolasmaduro dan meminta rakyat Amerika mencegah Presiden Trump menjadikan Venezuela sebagai Vietnam di Amerika Latin.
People from #USA, I ask for your support in order to reject the interference of Donald Trump's administration which intends to turn my Homeland into a "Vietnam war" in Latin America. Don't allow it! https://t.co/yAjYuvCbpP
— Nicolás Maduro (@NicolasMaduro) January 30, 2019
#EnVivo | Recibo Cartas Credenciales de las Embajadoras y Embajadores Designados de la Mancomunidad de Dominica y de las Repúblicas de Suriname, Mozambique, Benín, Zambia, y Laos. ¡Se fortalece nuestra Diplomacia Bolivariana de Paz!https://t.co/dxUkxNqUql
— Nicolás Maduro (@NicolasMaduro) January 31, 2019