TEMPO.CO, Sydney – Pemerintah Australia bakal menyalurkan lebih banyak bantuan untuk mengembangkan olah raga rugby di kawasan Pasifik. Pendekatan olah raga ini menjadi strategi kekuatan lembut atau soft power untuk menangkal pengaruh Cina, yang tumbuh di kawasan ini.
Baca:
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mendukung rencana pengembangan olah raga ini dengan negaranya menjadi donor untuk pengembangan pelatihan dan pertandingan rugby di kepulauan Pasifik, yang didekati oleh Cina.
“PM melihat olah raga rugby sebagai komponen sentral dari pendekatan kekuatan lembut atau soft power seiring tumbuhnya pengaruh Cina di kawasan ini,” kata seorang pejabat liga rugby senior seperti dilansir Reuters pada Kamis, 31 Januari 2019.
Baca:
Pejabat ini enggan identitasnya diungkap karena tidak memiliki kewenangan untuk menceritakan rencana ini kepada publik.
Australia berusaha menandingi ekspansi Cina dengan meningkatkan kegiatan perdagangan dan diplomasi. Sementara Cina menawarkan paket pinjaman pembangunan infrastruktur dan diplomasi olah raga ping-pong.
Pendekatan pemerintah Cina membantu mempopulerkan permainan ping pong di Papua Nugini. Namun, olah raga baru ini kemungkinan tidak bakal menandingi popularitas rugby, yang menjadi olah raga utama di sana. Saat tim Australia bermain rugby pada 2016 di Papua Nugini, publik berdiri di sepanjang jalan ingin melihat para pemain yang datang.
Baca:
Australia memiliki Pacific Outreach Programme, yang menyasar pulau-pulau kecil di kawasan Pasifik. “Bersama pemerintah, kami akan ekspansi hingga Pulau Cook, Niue, dan Vanuatu,” kata Frank Puletua, manajer senior untuk strategi internasional di National Rugby League.
Ketiga pulau ini termasuk dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan yang digagas Cina, yang mencoba membangun interkoneksi antara Asia, Afrika, dan Eropa.
Hubungan Australia dan Cina kurang harmonis belakangan ini menyusul ketegangan di Laut Cina Selatan. Pemerintah Australia juga meminta para peretas Cina untuk berhenti meretas sistem komputer dan telekomunikasi di negara itu.
Baca:
“Ini adalah kampanye peretasan global oleh sekelompok peretas yang bekerja untuk kepentingan kementerian Keamanan Negara Cina. Ini mencakup global dan sangat signifikan,” kata Alastair MacGibbon, kepala Pusat Keamanan Siber Australia, kepada radio ABC seperti dikutip News pada Jumat, 21 Desember 2018.