Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jomblo Marak, Sekelompok Perempuan Tunisia Minta Poligami

image-gnews
Suporter wanita Tunisia berada di stadion saat akan menyaksikan pertandingan Grup G Piala Dunia 2018 antara Tunisia versus Belgia di Stadion Spartak, Moskow, Rusia, 23 Juni. REUTERS/Christian Hartmann
Suporter wanita Tunisia berada di stadion saat akan menyaksikan pertandingan Grup G Piala Dunia 2018 antara Tunisia versus Belgia di Stadion Spartak, Moskow, Rusia, 23 Juni. REUTERS/Christian Hartmann
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Melalui media sosial, sekelompok perempuan Tunisia, menuntut pemerintah melegalkan poligami karena semakin banyaknya perempuan jomblo atau lajang di Tunisia.

Ketua Forum Kebebasan dan Kewarganegaraan, Fathi Al-Zghal, mengkonfirmasi bahwa demonstrasi dadakan menuntut poligami karena semakin maraknya perempuan yang jomblo dan takut hidup melajang sampai tua.

Dikutip dari Middle East Monitor, 31 Januari 2019, poligami adalah hal tabu dan bahkan dapat dikenakan sanksi kriminal di Tunisia, di bawah UU Status Pribadi Pasal 18. Namun melihat masalah tingginya status jomblo di Tunisia, sekelompok perempuan menuntut agar parlemen mengizinkan poligami.

Baca: Jumlah Wanita Jomblo di Tunisia Tertinggi di Afrika Utara

Menurut laporan terbaru yang diterbitkan oleh Kantor Nasional untuk Keluarga dan Penduduk pada Desember 2017, Tunisia adalah salah satu negara dengan tingkat keengganan tertinggi untuk menikah, dengan tingkat 60 persen, jauh lebih tinggi daripada rasio negara Arab lain.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa jumlah perempuan lajang telah meningkat menjadi lebih dari 2,25 juta, dari total 4,9 juta perempuan di negara ini. Ini telah meningkat dari hanya 990.000 pada tahun 1994, dengan usia kehamilan tertinggi di antara perempuan usia 25-34.

Warga berunjuk rasa meminta kesetaraan hak perempuan dalam warisan di Tunisia. The National

Dalam pernyataannya di Al-Khaleej Online, Al-Zghal mengatakan dia tidak meminta demonstrasi, namun dia mendukung ide tersebut karena ada kebutuhan mengentaskan masalah maraknya lajang di Tunisia.

Baca: Studi: Wanita Lajang Lebih Sehat Daripada Wanita Menikah

Al-Zghal juga meminta judicial review UU Status Personal, sebuah UU yang dibuat untuk melindungi hak dan kebebasan perempuan di Tunisia, dan bukan hanya soal pasal polgami. Salah satunya soal prosedur perceraian yang dianggap tidak adil dan abolisi prinsip adopsi karena bertentangan dengan hukum syariah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seruan untuk demonstrasi telah memicu perdebatan tentang masalah poligami, yang ditolak oleh mayoritas warga Tunisia tetapi didukung oleh minoritas dengan dalih mengikuti hukum syariah.

Wanita Tunisia berunjuk rasa menuntut kesetaraan hak. [REUTERS]

Sejumlah aktivis percaya bahwa tuntutan untuk poligami dimotivasi oleh partai-partai politik untuk menargetkan gerakan Ennahda Islam dan mengubah citranya sebelum pemilihan mendatang. Aktivis Mohammed Nur Musa menggambarkan demonstrasi sebagai "ide Setan" yang "bertujuan untuk memobilisasi pendukung rezim dan mitra-mitranya untuk mendistorsi gerakan Ennahda Islam".

"Ini adalah rencana gagal yang tidak akan menipu rakyat Tunisia yang cerdas," tambahnya.

Baca: Stigma Masyarakat pada Wanita Lajang, Yunani dan Prancis Oke

Aktivis lain, Raouf Al-Guizani, menggambarkan permintaan ini sebagai "permintaan elektoral" yang bertujuan untuk mendistorsi Ennahda. Dia menunjukkan bahwa partai-partai politik yang dekat dengan Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi mendukung langkah ini dan meminta orang-orang untuk tidak mengikuti seruan ini.

Sementara itu Kepala Persatuan Nasional Perempuan Tunisia, Radhia Djerbi, mengatakan kepada Alkhaleej Online bahwa pasal-pasal dari UU Status Pribadi disetujui oleh Konstitusi Tunisia dan tidak dapat diamandemen melalui protes.

Baca: Populasi Jomblo Indonesia Mencapai 52 Juta Orang

Djerbi menganggap seruan untuk protes yang menuntut poligami atas alasan banyaknya perempuan yang jomblo sebagai "bentuk kegilaan, sebuah fenomena patologis dan juga "menunjukkan kurangnya kesadaran orang-orang yang menuntutnya", dan menambahkan bahwa tuntutan ini tidak akan mempengaruhi gaya hidup masyarakat Tunisia atau prestasi perempuan Tunisia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

3 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

Secara umum, gejala stroke bisa berupa wajah yang turun, satu lengan lemah, dan bicara cadel. Bagaimana dengan perempuan?


Perludem: Keterlibatan Caleg Perempuan dalam Gugatan PHPU Masih Minim

4 hari lalu

Seorang partisipan menulis harapannya di papan harapan setelah mengikuti jalan sehat caleg perempuan ketika pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Kawasan Bundaran HI Jakartau (30/3). Kegiatan jalan santai serta deklarasi caleg perempuan untuk pemilu 2014 itu mengajak masyarakat untuk memilih caleg perempuan yang membela hak-hak perempuan dan anak.Tempo/Dian Triyuli Handoko
Perludem: Keterlibatan Caleg Perempuan dalam Gugatan PHPU Masih Minim

Perludem menemukan adanya tingkat yang amat rendah dalam persoalan keterwakilan perempuan dalan pengajuan gugatan PHPU ini.


Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Air

4 hari lalu

Perempuan Palestina menggending kedua anaknya saat keluarga mereka tinggal di sekolah PBB di Gaza (3/9). AP/Khalil Hamra
Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Air

UN Women melaporkan situasi terkini bagi perempuan di Gaza yang kekurangan makanan dan air, serta dampaknya bagi kehidupan mereka.


9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

7 hari lalu

Sigiriya, Matale, Sri Lanka. Unsplash.com/Dating Scout
9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling


Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

10 hari lalu

ilustrasi Sunat
Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

Anggota parlemen Gambia berencana melakukan sebuah pemungutan suara untuk sebuah proposal yang akan melarang mutilasi alat kelamin perempuan


9 Jenis Defisiensi Nutrisi yang Rentan Terjadi pada Perempuan

11 hari lalu

Ilustrasi nyeri haid. shutterstock.com
9 Jenis Defisiensi Nutrisi yang Rentan Terjadi pada Perempuan

Perempuan dapat lebih berisiko terhadap defisiensi nutrisi tertentu karena kebutuhan biologis dan tahapan hidup mereka.


Cerita Minna Lim Ciptakan Aplikasi Biro Jodoh di Singapura

13 hari lalu

Ilustrasi pasangan taaruf. shutterstock.com
Cerita Minna Lim Ciptakan Aplikasi Biro Jodoh di Singapura

Aplikasi biro jodoh online kian menjamur, hal ini menginspirasi seorang wanita bernama Minna Lim untuk membuat aplikasi itu setelah ia bercerai.


Srikandi PLN Beri Pelatihan Dasar Hukum Bisnis

15 hari lalu

Srikandi PLN Beri Pelatihan Dasar Hukum Bisnis

PT PLN (Persero) menyelenggarakan pelatihan dasar hukum berbisnis kepada pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Binaan PLN.


Pentingnya Perempuan Punya Support System yang Baik di Keluarga

16 hari lalu

Diskusi bertema Establishing Contemporary Women's Beauty & Health Balance pada 8 Maret 2024 di SOGO, Plaza Senayan,Jakarta/Tempo-Mitra Tarigan
Pentingnya Perempuan Punya Support System yang Baik di Keluarga

Perempuan bisa berkarya dan berdaya. Walau begitu, beberapa di antaranya membutuhkan support system saat menghadapi beragam tantangan.


Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap

16 hari lalu

Wanita Iran berjalan di tengah penerapan pengawasan jilbab baru di Teheran, Iran, 15 April 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap

Iran menangkap empat orang yang dicurigai membagikan video pertengkaran antara seorang ulama Syiah dan seorang wanita yang tidak mengenakan jilbab