TEMPO.CO, Jakarta - Masa depan Inggris kini terletak pada lolos tidaknya proposal Brexit.
Jika Brexit gagal mencapai kesepakatan atau yang dikenal sebagai No Brexit Deal, maka konsekuensi terburuknya adalah Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan sama sekali.
No Deal Brexit, seperti dikutip dari Mirror.co.uk, 30 Januari 2019, adalah opsi jika anggota parlemen, Uni Eropa dan pemerintah Inggris tidak dapat menyetujui perjanjian pengunduran Brexit pada tanggal 29 Maret 2019.
Baca: Brexit di Ujung Tanduk, Kekacauan Ekonomi Mengancam Inggris
Kesepakatan setebal 585 halaman akan memastikan bisnis tidak terputus dengan melanjutkan aturan dalam masa transisi hingga Desember 2020.
Meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan berarti akan jatuh kembali pada tarif perdagangan WTO, meningkatkan harga impor dan ekspor, dan dapat meninggalkan lubang hitam legal di mana hukum Uni Eropa berdiri sebelumnya.
Pemerintah Inggris telah meningkatkan persiapan tanpa kesepakatan sejak awal musim panas 2018.
Anggota parlemen percaya bahwa mereka dapat menemukan cara untuk memblokir No Deal Brexit melalui Parlemen, termasuk dengan menunda tanggal 29 Maret, tetapi jika tidak, itu masih merupakan opsi yang harus diantisipasi pada pukul 11 malam pada tanggal 29 Maret dan berikut yang akan terjadi di Inggris jika Brexit keluar tanpa kesepakatan.
1. Darurat Militer
Lebih dari 3.000 tentara dikerahkan jika ada Brexit yang tidak memiliki kesepakatan.
Cadangan tentara juga secara hukum dapat dipanggil jika ada kerusuhan sipil, sementara dewan bersiap untuk kemungkinan perampokan bank, bahan bakar dan makanan.
Pemerintah memiliki rencana jika perlu memberlakukan darurat militer dan jam malam untuk memulihkan ketertiban.
2. Wajib Memperbarui Paspor
Pada saat ini, warga negara Inggris dapat memasuki negara-negara Schengen dengan paspor yang valid bahkan jika mereka hanya memiliki satu hari tersisa sebelum mereka berakhir.
Tetapi dalam kesepakatan Brexit, setelah 29 Maret 2019, warga Inggris mungkin tidak dapat melakukan perjalanan ke negara-negara ini jika warga Inggris memiliki kurang dari enam bulan tersisa di paspornya.
Pemerintah menyarankan para pelancong untuk memperbarui paspor yang lebih tua dari sembilan tahun enam bulan.
Biasanya ini berarti memperbarui enam bulan sebelum paspor kedaluwarsa. Tetapi jika paspor memiliki validitas lebih dari 10 tahun, maaka harus memperbarui lebih awal, karena bulan tambahan di atas 10 tahun tidak masuk hitungan.
Berikut ini adalah anggota Perjanjian Schengen: Austria, Belgia, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Islandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia dan Swiss.
3. Hewan Peliharaan
Pengunjuk rasa anti-Brexit mengikuti pawai yang disebut "Wooferendum" dengan membawa anjing mereka di London, Inggris, Ahad, 7 Oktober 2018. Pemberlakuan Brexit dikhawatirkan akan menyebabkan kekurangan dokter hewan dan kenaikan biaya makanan hewan peliharaan. REUTERS/Henry Nicholls
Ada perubahan besar untuk pemilik hewan peliharaan yang ingin membawa hewan kesayangan mereka ke luar negeri.
Saat ini anjing, kucing, dan musang dapat melakukan perjalanan ke mana saja di UE selama mereka memiliki "paspor hewan peliharaan".
Syarat utama adalah bahwa tiga minggu sebelum kunjungan pertama, pemilik harus pergi ke dokter hewan untuk divaksinasi rabies dan ditanam mikrochip.
Tetapi dalam kasus terburuk Brexit, pemilik hewan peliharaan harus mengunjungi dokter hewan setidaknya empat bulan sebelum membawa hewan peliharaan mereka ke UE.
4. Restoran Cepat Saji Kehabisan Makanan
Makanan sedang ditimbun sebagai antisipasi Inggris keluar UE tanpa kesapakatan.
Pada bulan Januari, nama-nama besar seperti KFC, Pret, Lidl, Co-Op, M&S, Waitrose, Sainsbury, Asda, dan McDonald's menandatangani surat peringatan yang memperingatkan bahwa persediaan makanan bisa kekurangan karena gangguan pada rantai pasokan.