TEMPO.CO, Washington – Pejabat intelijen Amerika Serikat menjelaskan berbagai ancaman dari Cina menyangkut praktek bisnis dan pengaruh internasional yang meluas.
Baca:
“Ancaman kontra-intelejen Cina lebih dalam, lebih beragam, lebih mengkhawatirkan, lebih menantang, dan lebih komprehensif dan lebih memprihatinkan daripada ancaman kontra-intelijen lain yang bisa saya pikirkan,” kata Christopher Wray, direktur Biro Penyelidik Federal FBI, dalam rapat dengan Komite Intelijen Senat, pada Selasa, 29 Januari 2019, seperti dilansir Reuters.
Baca:
Wray mengatakan ini dalam rapat gabungan yang dihadiri sejumlah pimpinan lembaga intelijen lainnya. Ada Direktur Intelijen Nasional, Dan Coats, Direktur CIA, Gina Haspel, Direktur National Security Agency, Jenderal Paul Nakasone, Direktur Defense Intelligence Agency, Jenderal Robert Ashley, and Direktur National Geospatial-Intelligence, Director Robert Cardillo.
Baca:
Coats menambahkan petugas intelijen berkeliling AS untuk menemui sejumlah eksekutif perusahaan dan mendiskusikan ancaman espionase dari Cina. Menurut dia, Cina telah mengalami pertumbuhan drastis selama sepuluh tahun terakhir.
“Banyak yang mereka capai dengan mencuri informasi dari perusahaan-perusahaan kita,” kata Coats.
Baca:
Penjelasan intelijen ini muncul sehari setelah pemerintah AS mengumumkan dakwaan kriminal terhadap perusahaan telekomunikasi raksasa dunia, Huawei Technologies. Ini meningkatkan perang antara AS dan Cina ditengah perundingan dagang yang sedang berlangsung.
Baca:
Seperti dilansir Global News, otoritas Kanada menangkap Direktur Keuangan Global Huawei Technologies, Meng Wanzhou, atas permintaan otoritas AS. Ini karena Meng dituding terlibat dalam pembayaran proyek infrastruktur telekomunikasi di Iran, yang dikerjakan Huawei. Saat itu, Iran terkena sanksi dagang dari AS. Proses persidangan Meng masih berlangsung di Kanada. Pemerintah Cina mendesak Kanada melepaskan Meng.