TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya, sebuah pertunjukan teater yang dihadiri dan diperankan kaum nudis ditampilkan di Paris, Prancis.
Para kaum pengunjung harus melepaskan semua pakaian hangat mereka di tengah suhu dingin Paris saat memasuki venue Palais des Glaces yang bermakna Istana ES.
"Tidak ada cara yang lebih baik selain tertawa dalam keadaan bugil," kata Cedric Amato, ketua kelompok kaum nudis Paris, seperti dikutip dari The Local France, 24 Januari 2019.
Baca: Sepi Pengunjung, Restoran Kaum Nudis Pertama di Paris Tutup
Teater menampilkan pertunjukan berjudul "Nu et Approuvé" atau "Telanjang dan Diterima" pada hari Minggu kemarin. Para aktor dan penonton telanjang selama pertunjukan.
Meskipun suhu Paris saat itu di bawah nol derajat selsius, penonton tampak menikmati drama.
Aktor dan Aktris memerankan drama Nu et Approuvé di Palais des Glaces di Paris, Prancis.[The Local France]
Penonton diingatkan untuk mengenakan kembali pakaian mereka sebelum pergi ke luar setelah pertunjukan, dan diminta untuk membawa handuk sendiri untuk diduduki karena alasan kebersihan. Sementara tamu VIP diberikan penutup kursi microfiber.
Baca: Kaum Nudis dan Swinger Ramaikan Kota Bugil di Prancis
Dilansir dari CNN, gagasan untuk drama itu, yang disutradarai oleh Pascale Levyn dan ditulis oleh Genéstia Giachino, muncul berkat percakapan antara dua penulisnya, di mana mereka menemukan bahwa keduanya sama-sama naturis, menurut halaman Facebook-nya.
Penulis mengklaim drama itu adalah pertunjukan pertama pertunjukan kaum nudis, oleh naturis, untuk naturis.
Ada sekitar 2,6 juta penganut naturis di Prancis, dan pertunjukan itu bukan atraksi pertama yang melayani orang banyak.
Pada bulan Juni 2018, Asosiasi Nudis Paris mengadakan piknik massal bagi para tamu dalam perayaan ulang tahunnya dan mereka berharap acara ini akan menjadi tradisi tahunan.
Baca: Kaum Nudis dan Pecinta Seks Bebas Bentrok di Prancis
Menurut Cedric Amato, pertunjukan Nu et Approuvé untuk mengenalkan seperti apa pandangan kaum nudis sekaligus sindiran bagi mereka yang anti.
"Ini adalah cara kami untuk bicara tentang gaya hidup dan kebutuhan kami. Kami harus memecahkan norma sosial dan menjadi diri kita sendiri di tempat seperti ini dan menikmatinya," kata Cedric Amato, ketua asosiasi kaum nudis Paris, yang mengaku menikmati pertunjukan teater Nu et Approuvé.