TEMPO.CO, Caracas – Presiden Venezuela, Nicolas, Maduro, mengusir semua diplomat dan personil kantor konsulat Amerika Serikat di negara itu. Maduro memberi tenggat tiga hari kepada semua diplomat AS dan petugas konsulat untuk meninggalkan negara Amerika Latin ini.
Baca:
Trump Dukung Presiden Versi Oposisi Venezuela
“Yankee pulanglah,” cuit Maduro lewat akun Twitter @NicolasMaduro pada Kamis, 24 Januari 2019. Yankee merupakan sebutan untuk orang Amerika Serikat.
Maduro mengeluarkan pernyataan ini pasca dukungan yang disampaikan pemerintah AS terhadap kelompok oposisi pimpinan Presiden Majelis Nasional, Juan Guaido, yang menobatkan diri sebagai Presiden interim Venezuela.
Recibí en el Palacio Presidencial a un mar de pueblo que defiende la paz y la soberanía nacional, que gobierna y dirige los destinos de la Patria en Revolución. ¡Somos alegría, somos mayoría, somos los hijos de Hugo Chávez Frías! pic.twitter.com/0qQVwWgjhU
— Nicolás Maduro (@NicolasMaduro) January 23, 2019
Baca:
Kudeta Venezuela, Opoisi Deklarasi sebagai Presiden, Maduro?
Presiden AS, Donald Trump, dan Wapres Mike Pence secara terang-terangan mendukung kelompok oposisi untuk menggantikan posisi Maduro sebagai Presiden, yang baru saja dilantik sebagai Presiden untuk masa jabatan kedua selama enam tahun pada 10 Januari 2019.
Maduro lalu menggelar pertemuan dengan para pendukungnya sambil mengenakan kemeja merah, yang menjadi warna simbol kelompok sosialis di Venezuela.
The citizens of Venezuela have suffered for too long at the hands of the illegitimate Maduro regime. Today, I have officially recognized the President of the Venezuelan National Assembly, Juan Guaido, as the Interim President of Venezuela. https://t.co/WItWPiG9jK
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 23, 2019
Maduro menuding oposisi berusaha melakukan kudeta dengan dukungan AS. Dia menyebut oposisi berusaha memerintah Venezuela dari Washington.
Baca:
“Kita sudah cukup menghadapi intervensi, kita punya harga diri, kurang ajar! Ini orang-orang yang bersedia membela Tanah Air,” kata Maduro, yang didampingi petinggi Partai Sosialis, saat berpidato dari istana kepresidenan Venezuela. Menteri Pertahanan dan sejumlah petinggi militer terlibat absen.
Expres melansir sekitar 25 orang tentara kelas bawah dipimpin Sersan Mayor Luis Bandres menyerang pos penjaga Garda Nasional, yang terletak sekitar 0.6 kilometer dari istana kepresidenan Venezuela pada Senin subuh, 21 Januari 2019. Mereka sempat menculik empat pejabat dan mencuri sejumlah senjata dan berupaya menguasai pos penjagaan itu.
Baca:
Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopez, mengatakan semua tentara pelaku kudeta telah ditangkap dan akan diproses secara hukum. Dia mengatakan masih mendukung pemerintahan pimpinan Maduro.