Pria AS Ditangkap karena Curi Komik Batman Seharga Rp 1,4 Miliar

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria asal Florida, Amerika Serikat, ditangkap Jumat kemarin karena dituduh mencuri beberapa koleksi komik Batman dari koleksi pemilik senilai US$ 1,4 juta lebih atau Rp 20 miliar.

Dikutip dari Fox News, 22 Januari 2019, Phillip Weisbauer dari Royal Palm Beach, ditangkap di Arizona. Dia didakwa melakukan pencurian dan penyelundupan setelah berupaya menjual empat buku komik.

Keempat komik yang diduga dijual oleh Weisbauer masing-masing bernilai US$ 100.000 (Rp 1,4 miliar) dan merupakan bagian dari koleksi hampir 450 buku komik yang dicuri dari garasi Boca Raton.

Baca: Rekor, Komik Edisi 1938 Terjual Rp 13,59 Miliar

Randy Lawrence, pemilik koleksi, berharap dia mendapatkan buku komiknya kembali. Dia mengakui, bagaimanapun, berita penangkapan tidak memberinya banyak kelegaan.

"Setiap penangkapan barang curian yang dipastikan menjadi milik saya adalah hal yang baik," katanya kepada South Florida Sun-Sentinel. "Aku tidak akan bisa tidur nyenyak sampai semuanya kembali."

Dia mengatakan berharap penangkapan lebih banyak komiknya hilang.

Baca: Ingin Mirip Tokoh Komik, Pria Ini Potong Hidungnya

Phillip Weisbauer.[Maricopa County Sheriff's Office/Fox News]

Dikutip dari Local 10 naungan ABC News, pemilik komik, Randy Lawrence, mengatakan dia mengumpulkan edisi awal "Batman" dan "Detective Comics" dari tahun 1930-an dan 1940-an hilang ketika dia memeriksa unit penyimpanan dalam ruangan ber-AC-nya pada 8 Januari.

Baca: Wow, Ada PM Kanada di Seri Terbaru Komik Marvel

"Ketika saya berjalan di kamar, saya pikir hari itu 8 Januari. Saya hanya melihat ada sesuatu yang tidak beres di ruangan itu," katanya, dan menemukan kotak penyimpanan koleksi komiknya kosong.

Menurut Maricopa County, Arizona, si pencuri Weisbauer mencoba menjualnya di toko buku komik di Phoenix. Dia kembali dua hari kemudian untuk menegosiasikan harga dengan manajer toko, tetapi diikuti oleh polisi Phoenix dan ditangkap.

Empat dari komik Batman itu ditemukan, tetapi sisa koleksi Lawrence, bernilai lebih dari US$ 1 juta, masih hilang.