Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Filipina Mau Turunkan Usia Minimal Kriminal Jadi 9 Tahun

image-gnews
Bakal Penjarakan Anak, Filipina Diprotes
Bakal Penjarakan Anak, Filipina Diprotes
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Filipina telah mengesahkan RUU yang menurunkan usia minimal penjahat dari 15 menjadi 9 tahun.

DPR Komisi Peradilan Filipina menyetujui amandemen UU Juvenile Justice and Welfare Act dengan 9 banding 1 suara pada Senin kemarin, menurut laporan Channel News Asia, 22 Januari 2019.

Panel mengadakan rapat tertutup selama satu jam sebelum pemungutan suara dengan Ketua DPR Gloria Macapagal-Arroyo, yang telah berkomitmen untuk mendorong agar RUU tersebut mendukung permintaan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca: Potret Penjara 'Horor' Quezon City di Filipina

Sebelumnya Duterte dilaporkan meminta agar usia minimal kriminal diturunkan, namun tidak memberikan usia pasti.

Proposal ini mendapat dukungan Presiden Rodrigo Duterte dan sedang dihidupkan kembali oleh sekutu-sekutu Kongresnya, yang telah diajukan pada hari pelantikannya pada tahun 2016 bersamaan dengan upaya untuk memperkenalkan kembali hukuman mati, menurut laporan Reuters.

Sejumlah narapidana menunggu makan siang setelah mengikuti Ujian Akreditasi Nasional dan Pemeriksaan Kesetaraan di Penjara Kota Manila, Filipina, 19 November 2017. Sekitar 900 narapidana, kebanyakan kasus terkait narkoba, berpartisipasi dalam ujian sekolah dasar dan sekolah menengah atas. AFP PHOTO / NOEL CELIS

Meskipun RUU itu disetujui komisi keadilan majelis rendah, tetapi masih perlu beberapa tinjauan sebelum pemilihan. Untuk itu diperlukan legislasi dan persetujuan dari Senat, yang anggotanya tampak kurang mendukung.

"(UU) itu antikeluarga, anti-warga miskin dan tidak adil. Selain itu, UU akan mempromosikan masyarakat yang kejam dan tidak mempedulikan rakyatnya sendiri," kata Antonio Trillanes, salah satu kritikus terbesar Duterte.

Risa Hontiveros, anggota DPR Filipina, mengatakan gagasan itu bertentangan dengan komitmen internasional Filipina dan dunia untuk menaikkan, bukan menurunkan usia kriminal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Membunuh Pelajar, Polisi di Filipina Dihukum 49 Tahun Penjara

"Mengapa kita ingin kembali ke usia minimum, atau bahkan di bawah minimum? Apakah ini perlombaan menuju ke tingkat terendah?" Katanya pada sidang Senat.

Sementara netizen mengecam para pendukung undang-undang yang berupaya menurunkan usia pertanggungjawaban pidana menjadi 9 tahun.

Komisi DPR bidang Peradilan menyetujui RUU yang berusaha untuk mengubah Undang-Undang Republik No. 10630, yang mengamandemen UU Keadilan dan Kesejahteraan Remaja 2006 di 2013, seperti dikutip dari Rappler.

Sejumlah tahanan menunggu dijemput keluarganya saat berada di penjara Quezon City, Manila, Filipina, 19 Oktober 2016. REUTERS/Damir Sagolj

RA 10630 menetapkan usia minimal tanggung jawab pidana pada 15 tetapi anak-anak semuda 12 dapat ditahan di fasilitas perawatan pemuda atau Bahay Pagasa untuk kejahatan berat seperti pemerkosaan dan pembunuhan.

Banyak netizen mengatakan anggota parlemen harus memprioritaskan memenjarakan pejabat pemerintah yang korup. Beberapa merujuk pada kasus-kasus mantan Ibu Negara Imelda Marcos, yang dihukum karena korupsi tetapi tetap bebas karena usianya yang lanjut, mantan senator Juan Ponce Enrile yang diberikan jaminan karena alasan yang sama.

Baca: Rodrigo Duterte: Bandar Narkoba Harus Dipenjara Jika Ingin Hidup

Presiden Rodrigo Duterte telah berulang kali mengkritik Senator Francis Pangilinan karena mengarang Undang-Undang Republik 9344 Undang-Undang Keadilan dan Kesejahteraan Remaja 2006 yang, menurut dugaannya, telah menciptakan "generasi penjahat". Namun, dalam pidatonya, Duterte mencari amandemen undang-undang Filipina yang sudah berlaku sejak 2013, atau menahan anak-anak berusia 12 tahun ke atas karena kejahatan berat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

2 hari lalu

Personel kepolisian terpaksa menurunkan penumpang travel gelap saat terjaring penyekatan pemudik di pintu keluar tol Pejagan-Pemalang, Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis, 6 Mei 2021. Polres Tegal melakukan tes usap antigen dan menurunkan puluhan penumpang travel gelap akibat kendaraannya ditahan saat ingin mudik ke Pemalang. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.


Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

3 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.


Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

10 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada Jumat, 12 April 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol


Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

13 hari lalu

Foto udara menunjukan kapal-kapal yang diduga miliki Cina, berkeliaran di sekitar Pulau Thitu, salah satu dari sembilan fitur yang diduduki Filipina di Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan yang disengketakan, 9 Maret 2023. REUTERS/Eloisa Lopez
Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.


Pelaksanaan Undang-Undang Pelarangan Madrasah di Uttar Pradesh India Ditunda

16 hari lalu

Warga meneriakkan slogan-slogan dan memegang plakat selama aksi damai yang diselenggarakan oleh warga terhadap apa yang mereka katakan meningkat dalam kejahatan rasial dan kekerasan terhadap Muslim di negara itu, di New Delhi, India, 16 April 2022. REUTERS/Anushree Fadnavis
Pelaksanaan Undang-Undang Pelarangan Madrasah di Uttar Pradesh India Ditunda

Mahkamah Agung India menunda perintah pengadilan tinggi yang akan melarang berdirinya madrasah di Uttar Pradesh.


Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

17 hari lalu

Chocolate Hills, Carmen, Bohol, Filipina. Unsplash.com/Brett Andrei Martin
Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina


Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

17 hari lalu

Para pekerja melakukan operasi penyelamatan di lokasi di mana sebuah bangunan runtuh setelah gempa bumi, di Hualien, Taiwan, dalam tangkapan layar yang diambil dari rekaman video SET TV pada 3 April 2024. SET TV/Handout via REUTERS
Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.


AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

17 hari lalu

Kapal militer Tiongkok beroperasi di Whitsun Reef di Laut Cina Selatan, 2 Desember 2023. Penjaga Pantai Filipina/Handout via REUTERS.
AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.


Mahkamah Konstitusi Uganda Pertahankan Undang-Undang Anti-LGBTQ

18 hari lalu

Ilustrasi LGBT. Dok. TEMPO/ Tri Handiyatno
Mahkamah Konstitusi Uganda Pertahankan Undang-Undang Anti-LGBTQ

Mahkamah Konstitusi Uganda hanya merubah beberapa bagian dalam undang-undang anti-LGBTQ.


Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

19 hari lalu

Petugas menyisir lokasi gempa yang meruntuhkan sebuah bangunan di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Ini adalah gempa terkuat yang melanda pulau itu setidaknya dalam 25 tahun terakhir. Taiwan National Fire Agency/Handout via REUTERS
Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional