Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ratusan Warga Inggris Beli Ginjal di Pasar Gelap, Mengapa?

image-gnews
Dialysers, perangkat untuk membersihkan darah pasien ginjal, diletakkan di pigeonholes, di Pusat Ginjal Nasional, Katmandu, Nepal, 4 November 2014. Pendonor organ dijanjikan ratusan bahkan ribuan dolar di negara pendapatan per kapita hanya $ 700 dollar, dan akan menyeberang ke perbatasan India untuk operasi organ mereka yang dijual dan akan digunakan oleh pasien kaya. AP/Niranjan Shrestha
Dialysers, perangkat untuk membersihkan darah pasien ginjal, diletakkan di pigeonholes, di Pusat Ginjal Nasional, Katmandu, Nepal, 4 November 2014. Pendonor organ dijanjikan ratusan bahkan ribuan dolar di negara pendapatan per kapita hanya $ 700 dollar, dan akan menyeberang ke perbatasan India untuk operasi organ mereka yang dijual dan akan digunakan oleh pasien kaya. AP/Niranjan Shrestha
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga Inggris membeli ginjal di pasar gelap di luar negeri dan mereka kembali pulang ke negaranya dengan mengidap penyakit serius di antaranya HIV.

Mereka membeli ginjal di pasar gelap dengan harga sangat mahal karena sulitnya mendapatkan ginjal di Inggris. Menurut laporan Daily Mail, 20 Januari 2019, ada sekitar 3 juta warga Inggris menderita penyakit ginjal kronis.


Baca: Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

Diabetes yang tak terkendali dan tekanan darah tinggi jadi pemicu meningkatnya orang yang menderita penyakit ginjal di Inggris. Sekitar 45 ribu orang meninggal setiap tahun akibat penyakit ginjal kronis di Inggris.

Nepal, India, dan Filipina menjadi tujuan warga Inggris mendapatkan ginjal secara ilegal. Mereka harus membayar US$ 30 ribu untuk mendapatkan ginjal.

Seorang salesman asal Inggris, Asif Chohan yang mendapatkan ginjal secara ilegal di Lahore, Pakistan. Ia pun terbang ke negara itu untuk menjalani operasi transpalansi ginjal setelah lama menunggu ginjal resmi dari Program Pelayanan Kesehatan Nasional Inggris atau NHS.

Baca: Pasar Gelap Organ Manusia Meluas di Eropa

Belakangan ia diketahui menderita Hepatitis C dan penumonia karena buruknya perawatan medis di Pakistan. Ia meninggal pada 2013 pada usia 39 tahun.

"Ini perdagangan iblis memangsa kaum miskin," kata Yasmin Ghurki, saudara perempuan Chohan.

NHS saat ini merawat ratusan warga Inggris yang menderita berbagai penyakit setelah melakukan transpalansi ginjal di luar negeri. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski dokter dan perawat berusaha menghentikan langkah pasien untuk membeli ginjal di luar negeri, namun usaha itu tidak membuahkan hasil.

Fiona Loud dari Kidney Care UK berujar; "Kami telah mempelajari orang-orang yang kembali pulang ke Inggris mereka diprawat untuk semua jenis penyakit mengerikan termasuk HIV karena tidak dirawat secara layak."


Baca: 45 Dokter di Mesir Terlibat Penjualan Organ Tubuh Imigran 

Di Nepal, perdagangan ginjal di pasar gelap ditangani mafia dengan melibatkan dokter, perawat, pengacara dan aparat pemerintah.

Seorang gembong penjualan ginjal secara ilegal di Nepal, Prem Bajgai mengungkapkan, ribuan orang ingin menjadi donor ginjal. Setiap donor diberi bayaran seribu pound sterling.

"Tidak ada seorang pun dapat membeli ginjal tanpa saya di negara ini. Saya dapat menunjukkan anda ada 2 ribu donor. Donor tidak jadi masalah," ujar Bajgai seraya menyebut dirinya sebagai gembong perdagangan ginjal ilegal di Nepal.

Saat ini para mafia perdagangan ginjal telah menggunakan media sosial seperti Facebook untuk mencari para pembelinya di luar negeri termasuk Inggris.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

1 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

2 hari lalu

Ilustrasi menahan pipis atau kencing. Shape.com
Aneka Bahaya Menahan Kencing, Termasuk pada Ginjal

Jangan sering menahan kencing karena banyak dampaknya bagi kesehatan, salah satunya anyang-anyangan. Apa lagi?


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

5 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

5 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.


2 Ribu WNI di Inggris Rayakan Idulfitri di KBRI London

8 hari lalu

Sekitar 2 Ribu WNI di Inggris menghadiri acara perayaan Idulfitri di KBRI London pada 10 April 2024. Sumber: dokumen KBRI
2 Ribu WNI di Inggris Rayakan Idulfitri di KBRI London

Meski cuaca terasa dingin dengan kisaran 7C, WNI di Inggris dan Irlandia tetap antusias merayakan Idulfitri.


Top 3 Dunia: Inggris Ogah Setop Ekspor Senjata ke Israel hingga Ucapan Lebaran Menlu AS

8 hari lalu

Umat Muslim menghadiri salat Idul Fitri yang menandai akhir Ramadan, di kompleks Al-Aqsa, yang juga dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Tua Yerusalem, 10 April 2024. REUTERS/Ammar Awad
Top 3 Dunia: Inggris Ogah Setop Ekspor Senjata ke Israel hingga Ucapan Lebaran Menlu AS

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 10 April 2024 diawali oleh penolakan Inggris untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel.


Desa Masa Kecil Harry Styles Bakal Adakan Tur Tapak Tilas Sang Idola, Tertarik?

9 hari lalu

Dalam tangkapan layar memperlihatkan aksi Harry Styles saat tampil dalam memeriahkan ajang penghargaan Grammy Awards yang ke-63 di Los Angeles, California, AS, 14 Maret 2021. CBS/Handout via REUTERS
Desa Masa Kecil Harry Styles Bakal Adakan Tur Tapak Tilas Sang Idola, Tertarik?

Tahun lalu, desa ini menggelar tur jalan kaki mengunjungi restoran tempat Harry Styles bekerja dan jembatan yang ada di One Direction: This Is Us.


Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

11 hari lalu

Jorge Glas. Wikipedia
Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

Meksiko menyambut kembalinya personel kedutaan besarnya dari Ekuador pada Minggu, dua hari setelah mereka disebu pasukan Ekuador


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

12 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza