TEMPO.CO, Jakarta - Halaman depan koran tertua dan dengan oplah terbesar di Nikaragua, La Prensa terbit kosong pada hari Jumat, 18 Januari 2019 sebagai protes terhadap presiden Daniel Ortega.
Surat kabar bertajuk Punya Bayangan Hidup tanpa Informasi?, memprotes pemerintahan Ortega yang menahan suplai kertas, tinta, dan bahan lainnya yang dibutuhkan untuk percetakan sejak September 2018.
Baca: Presiden Ortega Calonkan Istri sebagai Wapres Nikaragua
"Kami tidak tahu berapa lama lagi kami dapat mencetak surat kabar. Mungkin dua bulan lagi, mungkin besok," kata Jaime Chamorro, direktur La Pranse kepada Reuters, Sabtu, 19 Januari 2019.
Surat kabar mengatakan badan bea cukai atas perintah pemerintah telah menahan impor kertas dan tinta sebagai balasan untuk liputan kritis terhadap ketegangan politik di Nikaragua.
Baca: Demo Pro-Kontra Presiden Ortega Meluas di Nikaragua
Sejak April 2018, Nikaragua telah mengalami krisis terburuk sejak perang sipil pada tahun 1980-an.
Situasi tegang ini telah membuat pemerintah menghentikan penyiaran radio dan menahan dua reporter dengan tuduhan terlibat terorisme dan menyuarakan kebencian. Sementara hakim memerintahkan penangkapan terhadap tiga yang lain.
Baca: Nikaragua Cabut Resolusi Pensiun Setelah 25 Pengunjuk Rasa Tewas
Kelompok HAM menyebut pemerintahan Ortega telah menutup siaran 4 radio dan satu televisi dan puluhan jurnalis diancam dan dipukuli.
Langkah presiden Nikaragua menahan impor material untuk surat kabar, menutup siaran radio dan televisi dikritik kelompok HAM sebagai penyerangan terhadap kemerdekaan berpendapat. Sementara Ortega menuding oposisi tengah merancang upaya kudeta.