TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis Muslim Amerika tertawa kesal saat membaca majalah Vogue edisi terbaru yang keliru memberi nama dirinya, yang seharusnya Noor Tagouri namun yang tertulis nama artis Pakistan, Noor Bukhari.
Majalah itu menampilkan sosok Tagouri mengenakan fashion produk Givenchy. Tagouri telah menunggu lama foto dirinya hadir di majalah itu, namun ia kecewa karena kekeliruan nama kembali terulang. Dan kali ini dilakukan Vogue.
Baca: Pertama Kali, Dua Perempuan Muslim Duduki Kongres AS
"Keren," teriak Tagouri seraya menatap foto dirinya di Vogue seperti dikutip dari CNN, 18 Januari 2019.
"Ya Tuhan, saya jadi panik," ujarnya usai menyaksikan nama di bagian keterangan foto.
"Anda bercanda", ujarnya seraya memperlihatkan kepada rekannya yang merekam peristiwa itu mengenai namanya yang salah ditulis pada bagian keterangan foto.
Tagouri kemudian mengunggah rekaman dirinya yang kecewa setelah membaca Vogue di akun Instagramnya.
Jurnalis yang juga aktivis kemudian memberi penjelasan mengenai kesalahan Vogue dan kehawatirannya atas keselamatan dirinya.
Baca: Trump Adakan Buka Puasa Bersama, Muslim Amerika Tak Antusias
"Media berulang kali telah salah mengidentifikasi dan menggambarkan diri saya, membuat hidup saya dalam bahaya. Saya tidak pernah memperkirakan hal ini terjadi pada publikasi yang saya sangat hormati dan telah saya baca sejak saya kecil. Salah menggambarkan dan salah mengidentifikasi merupakan masalah yang terus menerus terjadi jika anda sebagai Muslim di Amerika. Dan sebanyak mungkin saya bekerja untuk melawannya, namun ada saja momen seperti ini saya merasa kalah."
Kepada CNN, Tagouri mengatakan dirinya tidak terkejut dengan kesalahan tersebut karena hal itu sering terjadi.
"Ini bukan mengenai DIRI SAYA yang mengalami salah identifikasi dan salah penggambaran, melainkan ini tentang semua orang yang dipinggirkan secara terus menerus dan tidak dipandang secara benar," ujar jurnalis ini.
Baca: Malcolm X, Politisi Muslim AS yang Akhir Hidupnya Tragis
Vogue telah menyatakan permintaan maaf kepada Tagouri dan Bukhari atas kesalahan itu. Majalah ini berjanji akan lebih berhati-hati dalam menjalankan kerjanya ke depan.
Menurut CNN, kasus Tagouri bukan yang pertama kali mengalami situasi seperti ini. Sebelumnya, majalah Playboy menggunakan foto jurnalis Muslim Amerika sebagai ilustrasi kisah Noor Salman, istri dari pelaku penembakan di klub malam Pulse di Orlando.
Media ceroboh karena tidak melakukan pemeriksaan fakta atau memastikan liputannya tidak membuat seseorang dan komunitasnya dalam bahaya. Hal seperti ini kerap terjadi karena salah memahami Muslim khususnya wanita Muslim.
Dukungan terhadap Tagouri datang dari para netizen yang menuntut media tidak menjadikan orang-orang berwarna sebagai target. Hal ini dianggap tidak manusiawi.
Noor Tagouri, jurnalis Muslim Amerika ini pun menerima pernyataan maaf Vogue dan berencana akan bertemu ke kantor majalah itu di New York.