TEMPO.CO, Nairobi - Seorang warga Amerika dan Inggris tewas dalam serangan kelompok teroris Al Shabab di Hotel DusitD2 di ibu kota Nairobi, Kenya, yang terjadi pada Selasa dan baru berakhir pada Rabu pagi, 16 Januari 2019.
Baca: Al Shabab Serbu Hotel dan Pusat Bisnis Kenya, 15 Orang Tewas
Pengusaha asal Amerika Serikat, Jason Spindler, 41 tahun, tewas dalam serangan ini.
Orang tuanya menyebut Spindler merupakan pendiri, CEO, dan direktur pelaksana dari perusahaan konsultan I-DEV International, yang bergerak di bidang strategi dan penasehat investasi. “Perusahaan ini berusaha mengembangkan bisnis di emerging market,” begitu dilansir CNN pada Kamis, 17 Januari 2019.
Spindler merupakan korban selamat dari serangan 11 September 2001, yang menyasar Kota New York. Saat serangan, dia berada di Hotel DusitD2, yang merupakan fasilitas hotel dan pertokoan kelas atas di Nairobi.
Baca: Al-Shabab Mengklaim Membunuh 27 Tentara Somalia
Sebelumnya, Spindler pernah bekerja di 7 World Trade Center di News York. Lulusan University of Texas bidang bisnis ini terlambat berangkat bekerja pada 11 September 2001 sehingga selamat dari runtuhnya gedung World Trade Center. Gedung pertama WTC runtuh saat dia baru tiba di subway.
Menurut ibunya, Sarah Spindler, kepada media KTRK putranya itu lalu bergabung dengan Peace Corps di Peru bagian utara. Spindler membantu para petani untuk bisa menjual produknya ke perusahaan yang lebih besar.
Baca:
Serangan ke Hotel dan Pusat Bisnis di Kenya, 15 Tewas
Spindler, yang meraih gelar doktor bidang hukum di New York University, terlibat dalam pertumbuhan bisnis lokal senilai US$7 juta atau sekitar Rp100 miliar saat masih bergabung di I-DEV. Spindler juga sempat bekerja sebagai bankir investasi di Salomon Smith Barney/Citigroup. Dia ikut memberikan jasa konsultasi kepada lebih dari 100 perusahaan kecil dan menengah di emerging market.
Luke Potter, yang merupakan pekerja bidang kemanusiaan di lembaga Gatsby, tewas dalam serangan teroris di Hotel DusitD2 di Nairobi, Kenya, pada 15 Januari 2019. Evening Standard
“Kami semua sangat kehilangannya. Dan sangat disayangkan orang muda yang sangat cerdas ini meninggal karena terorisme,” kata Sarah Spindler kepada NBC News pasca serangan kelompok teroris Al Shahab.
Baca: Awal Seteru Kenya vs Al Shabaab
Serangan teroris brutal menggunakan bahan peledak dan senjata itu menyasar para tamu hotel, yang menewaskan sedikitnya 21 orang. Jumlah pelaku sebanyak lima orang dan semuanya tewas dalam baku tembak dengan petugas.
Korban tewas lainnya dari negara Barat adalah Luke Potter, yang bekerja sebagai pekerja kemanusiaan.
Dia bekerja untuk perusahaan internasional Gatsby selama sepuluh tahun terakhir. Dia bertugas membantu orang-orang miskin dan lemah di berbagai negara di dunia sebelum terkena serangan kelompok teroris Al Shahab.