TEMPO.CO, Moskow – Otoritas Rusia mengatakan telah menangkap basah bekas anggota marinir Amerika Serikat, Paul Whelan, saat sedang melakukan aktivitas ilegal di kamar hotel di Moskow.
Baca:
Lembaga keamanan Rusia FSB menahan Whelan, yang memiliki paspor Inggris, Kanada, dan Irlandia pada 28 Desember 2018. Saat itu, Whelan sedang berada di kamar hotelnya di Kota Moskow. FSB menuding Whelan menerima informasi di dalam USB yang berisi nama-nama personel sebuah lembaga intelijen Rusia.
Sebaliknya, keluarga Whelan mengatakan bekas marinir ini tidak bersalah karena berada di Moskow untuk menghadiri sebuah pesta pernihakan. Dia terkena ancaman 20 tahun jika terbukti melakukan espionase.
Baca:
“Dia tertangkap basah,” kata Sergei Lavrov, menteri Luar Negeri Rusia, dalam sebuah konferensi pers seperti dilansir Reuters pada Rabu, 16 Januari 2019.
Lavrov mengatakan Whelan ditangkap saat baru saja melakukan sebuah tindakan ilegal di dalam kamar hotelnya.
Salah satu media online Rusia yaitu Rosbalt.ru melansir informasi dari sumber intelijen Rusia. Sumber itu mengatakan Whelan ditangkap sekitar lima menit setelah dia menerima tempa penyimpanan informasi flashdisc yang berisi nama-nama pegawai dari sebuah lembaga intelijen Rusia.
Baca:
Sumber intelijen itu juga mengatakan Whelan telah melakukan kegiatan mata-mata selama 10 tahun lewat jaringan di internet untuk mengetahui siapa yang menjadi target. Whelan mencari informasi dari orang-orang tertentu di Rusia yang memiliki latar belakang militer.
Baca:
Menurut Lavrov, investigasi terhadap Whelan masih berlangsung. Saat ini, Rusia tidak berencana untuk menukarnya dengan warganya yang ditahan di AS. Saat ini Amerika menahan seorang perempuan yang dinyatakan sebagai agen Rusia bernama Maria Butina. Menurut dia, Rusia akan mengizinkan diplomat AS mengunjungi Whelan untuk kedua kalinya. Diplomat dari Irlandia juga bakal menemui Whelan.