Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keluarga Turis Asal Inggris Dideportasi dari Selandia Baru

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Salah satu anggota keluarga turis John Johnson sedang bergaya saat diminta seorang warga lokal di Auckland agar membersihkan sampah yang ditimbulkan keluarga itu di pantai. Channel News Asia
Salah satu anggota keluarga turis John Johnson sedang bergaya saat diminta seorang warga lokal di Auckland agar membersihkan sampah yang ditimbulkan keluarga itu di pantai. Channel News Asia
Iklan

TEMPO.COWellington – Satu keluarga asal Inggris menjadi sorotan di media massa di Selandia Baru setelah membuang sampah sembarangan saat piknik di salah satu lokasi wisata di negeri Kiwi ini.

Baca:

 

Keluarga ini dituding terlibat serangkaian insiden memalukan di sekitar Kota Auckland dan Kota Hamilton. Insidennya seperti membuang sampah sembarang, melakukan penyerangan, tidak bayar saat makan di restoran dan menunjukkan perilaku intimidasi.

Wali Kota Auckland, Phil Goff, memimpin kritik publik terhadap perilaku keluarga asal Inggris ini dan meminta polisi bertindak. “Orang-orang ini sampah. Mereka seperti lintah,” kata Goff dalam sesi wawancara di sebuah radio lokal seperti dilansir Channel News Asia pada Rabu, 16 Januari 2019.

Baca:

 

Goff menjelaskan alasannya mengapa dia mengkritik perilaku turis keluarga itu. “Jika Anda mengatakan satu kali ‘Saya menemukan sehelai rambut atau semut di makanan yang saya pesan’ maka orang akan percaya. Tapi mereka menemukan itu di setiap makanan yang mereka pesan sebagai cara untuk menghindari membayar. Itu tindakan kriminal,” kata Goff. Dengan nada emosi, wali kota mengatakan,”Mereka lebih buruk dari pada babi. Saya ingin mereka dikeluarkan dari negara ini.”

Menanggapi ini, Asisten Manajer Umum Bidang Imigrasi Selandia Baru, Peter Devoy, mengatakan petugas telah menerbitkan surat perintah deportasi kepada keluarga itu terkait perilaku bermasalah.

Baca:

 
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu anggota keluarga itu yang berusia 26 tahun mengaku bersalah telah mencuri barang senilai senilai sekitar Rp500 ribu pada Rabu kemarin.

Keluarga turis John Johnson asal Inggris berurusan dengan polisi karena berperilaku mengganggu saat liburan di Auckland, Selandia Baru, Rabu, 16 Januari 2019

Perilaku keluarga turis asal Inggris ini menarik pemberitaan luas berbagai media di Selandia Baru. Ini terjadi setelah beredar video menunjukkan mereka meninggalkan kotak bir, botol dan sampah berserakan di salah satu pantai populer di negara itu.

Ketika ada seorang perempuan warga lokal meminta turis itu membersihkan sampah yang mereka sebarkan, salah satu anak kecil di keluarga itu menyahut dengan kasar,”Saya akan keluarkan otakmu.” Salah satu perempuan dari keluarga turis ini juga memukul jurnalis dengan sepatu saat dimintai keterangan soal perilaku mereka.

Baca:

 

John Johnson, salah satu anggota keluarga turis itu mengatakan mereka akan mempercepat liburan di Selandia Baru. Dia mengklaim berasal dari keluarga baik-baik. Salah satu kakek mereka merupakan orang terkaya ke 10 di Inggris. “Dia merasa dibuat tidak nyaman di Selandia Baru,” begitu dilansir media.

Menurut News, John Johnson mengatakan salah satu keponakannya yang berusia delapan tahun dipukul seorang bocah lelaki di dekat pantai. Dia juga mengaku orang-orang menyebutnya sebagai sampah Irlandia atau Irish scum. Dia mengaku dilempari oleh orang-orang di sekitar pantai. Ini membuatnya meninggalkan tempat rekreasi itu tanpa sempat memberesi sampah yang mereka timbulkan di pantai di Auckland, Selandia Baru.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

10 jam lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

1 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

2 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

5 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

6 hari lalu

Kawanan domba di sebuah peternakan dekat Delegate, New South Wales, Australia, 19 November 2023. REUTERS/Peter Hobson
Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

7 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Mengenal Apa Itu Deportasi dan Tips Menghindarinya

7 hari lalu

Apa itu deportasi? Deportasi merujuk pada tindakan paksa mengeluarkan WNA dari wilayah negara. Berikut penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Deportasi dan Tips Menghindarinya

Apa itu deportasi? Deportasi merujuk pada tindakan paksa mengeluarkan WNA dari wilayah negara. Berikut penjelasan lengkapnya.


Curi Barang Mewah di Bandara Changi Singapura, Seorang Turis Ditahan Dua Bulan Kemudian

8 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
Curi Barang Mewah di Bandara Changi Singapura, Seorang Turis Ditahan Dua Bulan Kemudian

Turis wanita ini mencuri ikat pinggang dan produk kosmetik yang nilainya belasan juta di Bandara Changi Singapura.


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

8 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

10 hari lalu

Jalan Nakamise menuju kuil Senso-ji di distrik Asakusa, tempat wisata populer, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 24 Desember 2021. REUTERS/Issei Kato
Turis Thailand Dikritik karena Tulis Nama dan Ungkapan Cinta di Jembatan Jepang

Perilaku pasangan tersebut yang merusak properti publik di Jepang dianggap mencemarkan nama baik Thailand.